***
Sebagai grup yang beranggotakan 12 perempuan, satu hal yang menjadi pertanyaan adalah tentang bagaimana cara meredam ego masing-masing. Stereotip yang berkembang, di mana perempuan memiliki sensitivitas yang tinggi, pasti sedikit banyak akan berdampak pada kestabilan grup musik perempuan, dalam hal ini Nasida Ria.
Rien tak membantah akan hal itu. Namun menurutnya semua akan diselesaikan dengan musyawarah.
"Insya Allah dengan musyawarah ini akan menyelesaikan masalah sebesar apapun.
Sebagai yang tertua harus menjaga, bisa ngemong anak muda, harus bisa menyadari dan menghargai dia. Kami saling menghargai menghormati, dan kami saling kompak, dan selalu menjaga kebersamaan."
Di sisi lain, Hajjah Rien juga menceritakan proses regenerasi Nasida Ria yang menurutnya menjadi hal krusial. Sebab sebagai musisi perempuan yang sudah menjadi ibu hampir pasti memiliki dilema, antara kariernya di musik atau kebersamaannya dengan keluarga.
"Sampai sekarang ini masih terus mencari regenerasinya untuk penerus Nasida Ria. Barangkali ada yang sudah punya anak, ndak boleh sama suaminya, kita sudah menyiapkan di belakangnya, regenerasinya."
Dalam mencari generasi penerus, manajemen memberikan berbagai syarat. Misalnya rentang usianya harus berada di antara 12-15 tahun, memiliki suara dan akhlak yang baik, ditambah wajah yang ayu dan belum memiliki pacar.
Terhitung sudah tiga generasi yang mengisi posisi di Nasida Ria, di mana Nazla Zain yang saat ini berusia 23 tahun menjadi personel paling muda dan paling menarik perhatian penonton.
Ada satu momen saya duduk bersebelahan dengan Nazla sebelum Nasida Ria meninggalkan ruang konferensi pers. Kami melakukan perbincangan singkat mengenai posisinya yang sudah berada pada titik ini.
Masuknya Nazla dalam dunia kasidah jelas "diintimidasi" oleh lingkungan. Ia merupakan anak dari Gus Choliq. Sejak kecil, Nazla selalu mendengarkan musik-musik kasidah sampai akhirnya ia tertarik untuk lebih jauh berpartisipasi mengembangkan kasidah.