Bahkan hype ini merembet ke iklan kreatif dari dua brand, Ramayana dan Go-Jek. Kedua iklan yang mengambil tema kasidah tersebut menjadi perbincangan selama Ramadan.
Sejak dimulai pukul 17.15, terhitung hanya tiga lagu yang dibawakan Nasida Ria di Synchronize Fest 2018, yaitu Perdamaian, Kota Santri, dan Wajah Ayu untuk Siapa, serta satu musik demo yang menampilkan atraksi tiga personelnya memainkan biola.
Padahal musisi lain yang tampil bisa menyanyikan lebih dari 5 lagu. Belakangan saya diberi tahu bahwa Nasida Ria sebenarnya sudah menyiapkan hingga 9 lagu dalam durasi 45 menit yang disediakan penyelenggara.
Terang saja para penonton mencoba menahan 12 perempuan dengan balutan busana muslim berwarna ungu di atas panggung itu dengan teriakan "Lagi! Lagi! Lagi!" yang terus berulang. Namun seruan itu hanya dibalas oleh lambaian tangan dan ucapan terima kasih dari Rien Jamain dan rekan-rekannya.
Baru intro, penonton sudah langsung bergemuruh. "Wajah Ayu untuk Siapa?" memang lagu Nasida Ria yang belakangan paling populer, mungkin karena di liriknya ada kata "kampret!". #SynchronizeFest18pic.twitter.com/HzwkFMQT8Q--- sd bu (@haviiz) October 8, 2018
Yono (37) seorang die hard fans Nasida Ria yang datang dari Karawang mengungkapkan kekecewaannya. Tentu bukan kepada grup musik idolanya itu, tapi kepada penyelenggara acara yang menaruh jadwal tampil dekat dengan waktu Maghrib.
"Kurang (puas) ya, cuma tiga lagu. Biasanya kalau di show kan bisa sampai tiga jam gitu, sampai benar-benar puas," ucap Yono dengan nada mengeluh.
Ia yang menjadi penggemar grup musik ini sejak SD memang sudah beberapa kali hadir ke panggung-panggung Nasida Ria. Namun itu tak mengurangi antusiasmenya datang ke Jakarta yang sudah diagendakan sejak Februari lalu.
Menurut Yono, Nasida Ria membawa pesan-pesan religius yang sangat berkaitan dengan kehidupan yang sedang terjadi di dunia. Selain itu, para personelnya ia anggap multitalenta karena bisa bergantian memainkan instrumen musik berbeda.
Sebagai penggemar lama, Yono turut senang ketika Nasida Ria mampu diterima masyarakat luas khususnya generasi muda, terlebih kualitasnya masih dianggap baik.