Beberapa hari sebelumnya, seorang Bonek tewas menjadi korban bentrokan di Solo setelah menyaksikan pertandingan PS Tira melawan Persebaya di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Lalu pada bulan Juli seorang pemuda juga dikabarkan tewas usai menyaksikan laga derbi DIY antara PSIS Yogyakarta melawan PSS Sleman di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Kemudian, yang juga belum lama terjadi, dua orang suporter Persitara Jakarta Utara tewas di Pasar Rebo saat akan mendukung tim kesayangannya bertanding.
Di media sosial, tagar RIP Haringga, Jakmania Berduka, dan Persija Berduka pun ramai. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut berkomentar.
1. Kabar meninggalnya anak muda selalu menyesakkan. Hari ini jadi hari duka cita yang amat dalam. Marah, duka dan kecewa! Kekerasan itu menyesakkan. #RIPHaringga#JakmaniaBerduka *ABW--- Anies Baswedan (@aniesbaswedan) September 23, 2018
Selain Anies, Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil, juga ikut berkomentar. Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengutuk tindakan oknum Bobotoh.
Insiden lainnya justru datang dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, yang dirinya didapati terekam kamera menampar salah seorang suporter PSMS Medan.
Dalam video yang berdurasi 53 detik memperlihatkan Edy, yang berdiri di tengah kerumunan suporter PSMS Medan saat dirinya tengah menyaksikan pertandingan antara PSMS Medan menghadapi Persela Lamongan, Jumat (21/09/2018), tiba-tiba menghampiri pria berbaju hijau dan menamparnya.
Belum diketahui apa alasan Edy menampar salah seorang suporter itu.
Namun, beberapa saat setelah videonya viral, dirinya mengunggah foto di akun Instagram pribadinya dengan keterangan, "Kita semua pasti menginginkan kedisiplinan dalam setiap laga sepak bola di Indonesia."
Dari beberapa insiden tadi, tidak berlebihan rasanya untuk menuntut agar PSSI berbenah demi sepak bola nasional yang lebih baik lagi.