Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sekali Dayung, 7 Kisah dari Pulau 1000 Sungai Terlampaui

26 Juni 2018   07:30 Diperbarui: 27 Juni 2018   14:15 2786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sungai Kapuas (imgur.com/ariefsantosa)

Adalah si Pesut, satwa penghuni tertua di sungai Mahakam. Ikan ini sering juga disebut sebagai lumba-lumba air tawar. Pada tahun 2007 Pesut Mahakam diperkirakan hanya berjumlah 50 ekor saja.

ilustrasi: tribunnews.com
ilustrasi: tribunnews.com
Pesut Mahakam ditetapkan sebagai spesies Prioritas untuk kelompok mamalia di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 57 Tahun 2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018.

Spesies ini urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Mereka bahkan hanya dapat ditemukan pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam, Sungai Mekong dan Sungai Irawady.

Mengingat kehidupannya yang semakin terancam dan populasi mereka yang semakin sedikit, kita tidak tahu sampai kapan satwa unik ini akan bertahan. Untuk itu ketika mengunjungi Kalimantan Timur, jangan lewatkan kesempatan menyaksikan kawanan Pesut berenang dan melompat di sungai!

Ada tips dari penulis, untuk menyaksikan kawanan pesut ini, kita bisa menggunakan jasa sewa kapal dari Samarinda menuju ke arah hulu sungai Mahakam. Lama perjalanan dari samarinda ke titik di mana kawanan ini sering muncul berkisar 5-6 jam.

Simak penjelasan lengkap di artikel ini: Menyaksikan Atraksi Pesut Mahakam Hanya di Kaltim!

Dari cerita sungai, mari kita beralih kepada cerita tentang hutan Kalimantan. Seperti yang dikabarkan kompasianer Suprihati, Kalimantan punya gunung batu (monolit) yang bentuknya unik bagaikan segumpal batu raksasa. Tinggi gunung batu ini mencapai  1 Km, merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.

Bukit Kelam (Foto pribadi Kompasianer Suprihati)
Bukit Kelam (Foto pribadi Kompasianer Suprihati)
Gunung ini biasa disebut Bukit Kelam atau Bukit Raya. Berada di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, 395 Km dari kota Pontianak. Indonesian forest maupun touropia, menuliskan bahwa Bukit Kelam termasuk jajaran 14 monolit kaliber dunia.

Gunung ini berada dalam Kawasan Hutan Wisata dan memiliki panorama alam yang memesona, berupa pemandangan air terjun, gua alam yang dihuni oleh ribuan kelelawar, dan sebuah tebing terjal setinggi kurang lebih 600 meter.

Bukit Kelam juga menjadi habitat bagi tanaman kantong semar. Kantong semar jenis Nepenthes clipeata adalah tanaman endemik Bukit Kelam. Jenis ini termasuk IUCN red list, jenis yang paling terancam punah sehingga sangat dilindungi.

Karena bentuk uniknya Bukit Kelam, gunung ini menyimpan legenda dan fenomena alam semesta. Untuk penjelasan lebih lengkap, silakan baca artikel Bukit Kelam, Monolit Kaliber Dunia di Sintang, Kalimantan Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun