Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Ulang Tahun Dewa hingga Batandang ke Pujaan Hati, Ini 7 Kisah dari Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu

28 Juni 2018   16:00 Diperbarui: 29 Juni 2018   15:52 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai sudah Topik Pilihan #KabarDariSeberang untuk regio Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jambi, dan Bengkulu. Selama satu minggu Kompasianer telah membagikan beragam cerita menarik, mulai dari wisata hingga pengalaman menghadapi birokrasi instansi pemerintahan setempat. Bahkan tersaji pula cerita tentang budaya khas setempat yang jarang diketahui masyarakat Indonesia. Contohnya nama daerah Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), meski memiliki nama yang sedikit sama, kedua daerah ini merupakan dua provinsi berbeda dan memiliki kekhasan masing-masing.

Di Riau misalnya, provinsi yang terletak di bagian tengah Sumatera ini memiliki tradisi tari langka bernama Zapin Api yang berasal dari Pulau Rupat. Tradisi ini menampilkan tarian yang diiringi petikan dawai gambus dan alunan gendang. Seperti dikutip dari Tribun Pekanbaru, dibutuhkan lima pemain Zapin Api, tiga pemukul kompang, dua pengawas api dan satu khalifah pemain gambus. Tali alat musik gambus harus berjumlah tujuh, mengacu pada surat Al Fatihah yang berjumlah tujuh ayat.

Ketika alat musik dimainkan, para penari akan langsung beraksi. Pada suatu momen, para penari tanpa dikomando akan menembus kobaran api dari serabut kelapa yang sudah dibakar sebelumya. Sesekali mereka akan mengambil serabut kelapa yang berkobar, kemudian digosokkan ke badan hingga memunculkan percik api.

Selain memiliki budaya yang eksotik, Riau juga kaya akan spot-spot menarik untuk dikunjungi. Bila ingin berlibur sambil menggali ilmu pengetahuan, mengunjungi gedung Perpustakaan Soeman HS Riau adalah pilihan yang tepat. Gedung ini memiliki arsitektur unik berbentuk rekal atau tempat baca buku yang ditopang oleh tiang-tiang penyangga yang tinggi.

Menurut Kompasianer Dizzman, gedung perpustakaan ini berdiri dengan enam lantai dan berisi berbagai macam buku berjumlah sekitar 240.000 buah. Di lantai dasar terdapat diorama gambar yang menceritakan sejarah Kerajaan Melayu Riau pada sekitar abad ke-16 Masehi hingga zaman kemerdekaan.

Gedung Perpustakaan Soeman HS (Dokumentasi Dizzman)
Gedung Perpustakaan Soeman HS (Dokumentasi Dizzman)
Tak hanya asyik untuk baca-baca, perpustakaan Perpustakaan Soeman HS Riau juga bisa dipakai untuk swafoto. Selain perpustakaan, Dizzman juga merekomendasikan spot menarik di Riau seperti Masjid Agung An-Nur, Gedung Gubernur Riau, Stadion Utama Riau, Tugu Pesawat A4 Skyhawk di Lanud Roesmin Nurjadin, dan yang lainnya.

Kemudian bergeser ke Kepulauan Riau (Kepri), daerah ini merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari Riau. Dengan wilayah yang sebagian besar berupa kepulauan, Kepri memiliki kebudayaan yang beragam. Bila sedang berada di sana, cobalah untuk mampir ke Tanjung Balai Karimun. Di sini terdapat berbagai perayaan umat Konghucu yang diadakan terbuka. Perayaan yang dilaksanakan biasanya berupa Hari Besar seperti hari ulang tahun dewa-dewi dalam kelenteng.

Kompasianer Susanti mengulas berbagai perayaan hari ulang tahun dewa-dewi di Tanjung Balai Karimun dalam tulisannya. Salah satunya adalah perayaan ulang tahun dewi Ma Zu di Pulau Karimun. Sebagai salah satu daerah kepulauan di mana kebanyakan mata pencaharian penduduk bergantung pada kekayaan laut, Dewi Ma Zu yang dipercaya umat Konghucu setempat menjaga ketenangan laut.

Perayaan Ulang Tahun Ma Zu. (Dokumentasi Susanti)
Perayaan Ulang Tahun Ma Zu. (Dokumentasi Susanti)
Setiap bulan tiga tanggal 23 adalah ulang tahun Ma Zu. Pada tahun 2018 ini perayaan ulang tahun diadakan dengan acara arak-arakan dewa. Berbagai patung dewa-dewi didudukkan di atas tandu yang digotong oleh beberapa umat. Arak-arakan ini dilakukan mengelilingi hampir seluruh Pulau Karimun, agar dewa-dewi dapat melihat kondisi Karimun. Harapannya dewi dapat mengusir roh-roh jahat dan menerima persembahan para umat sehingga memberi berkah bagi semuanya.

Arak-arakan ini diramaikan umat dari berbagai tempat dan berbagai kalangan umur. Suasana kota makin semarak dengan iringan alat musik tradisional Tionghoa, barongsai, dan naga. Kegiatan ini berlangsung sekitar 4 jam, yaitu dari menjelang tengah hari hingga sore. Setelah itu, ada juga kegiatan makan bersama dan panggung hiburan.

Selain kaya akan wisata dan kebudayaan, Kepri juga memiliki birokrasi pemerintahan yang cukup baik. Meski terletak di wilayah terpencil yang sebagian besar berbentuk kepulauan, tidak menyurutkan sikap profesional para pejabat setempat dalam melayani masyarakat. Salah satu contoh pelayanan pemerintahan yang baik di sana adalah pembuatan paspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun