Meski tidak banyak pilihan, Hareide, pelatih kepala Denmark masih memiliki gelandang serang yang tengah naik daun: Christian Eriksen.
Ia adalah nyawa bagi tim. Dari 19 laga terakhir, Eriksen telah membuat 15 gol. Ia unggul di sekitar kotak pinalti dan eksekusi bola mati.
Sedangkan pada daerah pertahanan terakhir masih bisa dipercayakan kepada Kasper Schmeichel. Putra dari kiper legenda Man-United ini tampil cemerlang bersama tim Leicester City. Meski sempat mengalami penurunan drastis pada musim lalu, tapi catatannya masih cukup baik di bawah mistar.
Dan yang kemudian patut ditunggu adalah gaya permaianan menyerang antara Eriksen-Dolberg-Delaney. Denmark akan jadi baru pengganjal besar bagi negara-negara unggulan.
5. Eslandia
Mungkin kita juga bisa mengingat bagaimana ketika Eslandia kembali dan disambut sangat meriah bak pemenang. Sebagai catatan saja, sejak 1976 - 2012 tidak pernah bisa lolos babak kualifikasi. Tapi, gelaran berikutnya mereka sanggup menembus babak delapan besar. Jadi amat wajar bagaimana rakyat Eslandia yang tidak terlalu banyak itu amat bergembira akan capaian timnas mereka.
Yang kemudian menjadi menarik, dengan penuh percaya diri, Hallgrimsson merilis ke-23 pemainnya yang akan diikut sertakan untuk Piala Dunia. Tim pertama dan satu-satunya yang dilengkapi nomor punggung. Kepercayaan diri ini, paling tidak, adalah motivasi yang tidak bisa dihitung dengan angka-angka.
Sedangkan untuk kedalaman skuad, Islandia tidak banyak mengubah komposisi pemain dengan yang mereka bawa untuk Euro 2016. Dan nama Sirgudsson masih menjadi pusat perhatian dan permaianan tim Islandia. Eksekusi melalui tendangan bebas sangat membahayakan gawang lawan.
Tidak perlu berharap banyak. Sebab mereka berada satu grup dengan Argentina, Kroasia dan Nigeria. Jadi, biarkan mereka sendiri yang mengejutkan penikmat sepakbola.
***