Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Obituari Stephen Hawking dan Perjuangannya Menentang Perang

20 Maret 2018   18:03 Diperbarui: 20 Maret 2018   20:39 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stephen Hawking | Foto: CNN.Com (Getty Images)

Fisikawan besar asal Inggris, Stephen Hawking, meninggal dunia pada Rabu (14/3/2017) di usia 76 tahun. Semasa hidupnya ia banyak menyumbang pengetahuan seputar teori kosmologi dan mekanika kuantum. Sosok Hawking juga dikenal dengan "teori segalanya", yang berpendapat jagat raya berkembang menurut hukum yang pasti. Dari teori ini lah kisah Hawking semasa hidupnya difilmkan dengan judul The Theory of Everything.

Pada film itu penonton dapat mengenal Stephen Hawking bukan seputar penemuannya, tapi juga bagaimana perjuangannya melawan keterbatasan fisik karena penyakit syaraf motorik. Dokter juga memperkirakan usianya tak lebih dari dua tahun. Setelah itu dia mulai merasa tak berdaya dan mulai kesulitan melangkah.

Namun Hawking tak sendirian melawan penyakitnya. Adalah Jane Wilde seorang mahasiswi seni dan sastra yang prihatin melihat kondisi Hawking dan memutuskan berbagi penderitaan dengannya. Dia kemudian mengambil langkah penting dalam hidupnya, menikah dengan Hawking dan merawatnya.

Menurut Dewi Puspasari dalam artikelnya berjudul "Theory of Everything", Kisah Hawking Menciptakan Teori Fenomenal.Film ini mengingatkannya akan film sejenis, a Beautiful Mind, yang juga mengisahkan sosok istri untuk mendukung suaminya dalam kondisi apapun hingga menghasilkan penemuan mengagumkan.

Dia menilai sosok Jane sangat memegang peranan dalam hidup dan kesuksesan Stephen Hawking. Namun konflik yang dialami Jane di sini nampak lebih kompleks, di mana di satu waktu dia merasa fisik dan emosinya tak mampu lagi merawat Hawking.

Pernyataan Kontroversi Hawking

Selain dikenal lewat film, sosok Hawking juga dikenal lewat pernyataannya yang dinilai kontroversial oleh berbagai kalangan. Salah satu masyhur adalah soal pandangannya bahwa alam semesta tercipta dengan sendirinya (came out of nothing). Pandangan tersebut juga dia tuangkan pada sebuah buku berjudul The Grand Design --bersama Leonard Mlodinow.

Menurut Michael Sendow dalam artikelnya berjudul Hawking, Benarkah Alam Semesta Tidak Diciptakan Siapapun?, buku karya Hawking dan rekannya itu mendekati sempurna secara ilmu pengetahuan. Terlebih lagi buku tersebut mendapat dukungan dari ilmuwan lain. Hingga pada bagian akhir buku mempertanyakan keberadaan Tuhan, "Jika ternyata alam semesta tercipta out of nothing, di mana peran Sang Kreator?". Hawking menjawab ,"One can't prove that God doesn't exist, but science makes God unnecessary".

Menanggapi hal ini, Michael berpendapat ilmu pengetahuan dan agama akan tetap saling membutuhkan. Walaupun mereka bertolak belakang secara ide dan prinsip, serta konsep, tapi mestinya tujuan mereka harus tetap sama; menyejahterakan manusia.

Ilmu pengetahuan tidak perlu menolak secara absolut keberadaan Tuhan. Sebab ada hal-hal yang diakui secara ilmu pengetahuan dibuktikan juga oleh agama. Berlaku sebaliknya ada hal-hal tertentu di bidang keagamaan dipastikan secara sahih oleh ilmu pengetahuan. Mengutip apa yang Hawking sendiri pernah katakan, "Intelligence is the ability to adapt to change".Tapi dia juga mengingatkan kita untuk tidak menutup sebelah mata tentang kemungkinan keberadaan Tuhan.

Suka Humor

Memperdebatkan keberadaan Tuhan kadang menimbulkan rasa panas. Namun Stephen Hawking juga memiliki rasa humor. Ananto W dalam artikelnya berjudul Stephen Hawking Tidak Percaya Tuhan Itu Ada menuliskan, Hawking pernah melucu ketika ditanya tentang apa yang dia pikirkan setiap hari. Pada pertanyaan itu Hawking menjawab, "Wanita. Mereka itu benar-benar misteri." Hal ini sedikit menggelitik, ketika dia dikenal sebagai orang yang tahu segalanya, tetapi justru baginya wanita adalah hal paling misteri.

Tak hanya andal soal humor, dia juga sering mengucapkan kata-kata bijak bagi orang yang ingin berjuang meraih mimpi. Salah satu pernyataannya yang terkenal adalah tentang memberi semangat bagi orang-orang disabilitas untuk terus berjuang dan melawan keterbatasan.

Berikut perkataan yang dia sampaikan, "Saran saya kepada orang cacat, pusatkan perhatian untuk berhasil jangan terhalangi oleh ketidakmampuan dan jangan kecewa dengan keterbatasanmu. Jangan menjadi tidak berdaya secara jiwa dan raga."

Aktivis Anti Peperangan

Perhatian Stephen Hawking terhadap sesama manusia juga tak sekadar melalui nashat, dia pernah turut serta dalam melakukan protes anti perang. Tilaria Padika dalam artikelnya yang berjudul Stephen Hawking, Bukan Hanya Ilmuwan tapi Juga Aktivis Terkemuka, mengulas bahwa Stephen Hawking pernah memprotes invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003 hingga 2011. Hawking menyebut invasi itu sebagai kejahatan perang.

Dengan keterbatasan kondisi fisik Hawking berbaris bersama ilmuwan peraih nobel, Joseph Rotblat, di lapangan Trafalgar Square, London, November 2004 lalu, untuk menentang apa yang dia sebut sebagai kejahatan perang itu.

Hawking juga pernah mendukung gerakan boikot akademik terhadap Israel. Pada 2013, Presiden Israel (saat itu) Shimon Peres merayakan konferensi tahunan presiden kelima, dan Hawking, diundang sebagai ketua konferensi.

Dalam aksi boikotnya, dia menyatakan tidak hadir dan menyerukan ilmuwan lain untuk melakukan hal serupa. Meski tidak turun ke jalan,  aksinya mampu mengundang perhatian dunia internasional.

Kini, fisikawan itu telah tutup usia. Ia meninggalkan warisan ilmu pengetahuan bagi keberlangsungan hidup manusia. Selamat Jalan Stephen Hawking, semoga beristirahat dalam damai.

(LBT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun