Pada 14 Februari lalu terjadi kasus penembakan di kampus Marjory Stoneman Douglas High School. Akibat penembakan tersebut empat belas siswa dan tiga anggota staf terbunuh. Kasus ini menambah daftar aksi pembunuhan di AS dengan menggunakan senjata api. Sebagian masyarakat AS sebenarnya juga sudah cukup gerah akan kebebasan untuk memiliki senjata api dan kerap menggelar unjuk rasa. Namun usaha mereka harus terbentur dengan kepentingan kelompok National Rifle Association (NRA) yang dikenal untuk melindungi hak memiliki senjata.
Selain mengenai seringnya kasus penembakan di AS, artikel pilihan Kompasiana hari ini juga akan mengangkat soal usulan Fadli Zon untuk pinjam Duterte demi berantas narkoba di Indonesia dan opini seputar umrah yang melampaui batas.
Dua artikel terakhir akan membahas soal PSG yang kehilangan ujung tombak dan indahnya bangunan bersejarah di Amsterdam. Berikut, 5 artikel pilihan Kompasiana.
1. Mengapa Peristiwa Penembakan di AS Bisa Sering Terjadi?
Polisi mengamankan seseorang (kedua dari kanan), keluar dari SMA Marshall County, setelah melakukan penembakan di sekolah tersebut pada Selasa (23/1/2018), di Benton, Kentucky, Amerika Serikat.
Pada 14 Februari lalu terjadi kasus penembakan di kampus Marjory Stoneman Douglas High School. Akibat penembakan tersebut empat belas  siswa dan tiga anggota staf terbunuh. Kasus ini menjadi aksi penembakan paling tragis dalam sejarah A.S. Pemerintah kemudian menggunakan momentum ini untuk  memperketat kepememilikan senjata. Presiden Amerika, Donalnd  Trump, memutuskan untuk menaikkan usia minimal membeli senapan, dari usia 18 tahun menjadi 21 tahun.
Selengkapnya
2. Fadli Zon Ingin Pinjam Duterte
Fadli Zon (Foto: Kompas.com | Nabilla Tashandara)
Pernyataan Fadli Zon di televisi yang menyebut perlu meminjam Rodrigo Duterte, Presiden Filipina untuk memerangi narkoba di Tanah Air dirasa kurang tepat. Kompasianer Edy Supriatna, dalam artikelnya, berpendapat bahwa pernyataan tersebut seolah memberi gambaran bahwa aparat negara tidak bisa berbuat dalam memerangi narkoba. Padahal pengungkapan gembong narkoba oleh pemerintah sudah bukan lagi dalam angka gram, tapi sudah masuk dalam angka berton-ton yang diselundupkan melalui laut.
Selengkapnya.
3. Umrah yang Melampaui Batas, dari Pancasila, "Ya Lal Wathan", hingga Vokal Grup
Ilustrasi (Foto: Kompas.com/Agus Mulyadi)
Beberapa  hari lalu kejadian umrah yang dilakukan jamaah Indonesia dengan  menyanyikan lagu "Ya Lal Wathan" karangan KH Wahab Chasbullah dan  teriakan Pancasila memicu perdebatan. Kompasianer Syahirul Alim menilai,  tindakan tersebut merupakan contoh nyata dari sikap "ghuluw"  (berlebihan/melampaui batas) dalam beragama. Ia merasa aneh, karena  ibadah yang seharusnya diatur "takaran" dan "hitungan"nya malah tampak  dilebih-lebihkan.
Selengkapnya
4. Saat Aset Seharga 222 Juta Euro Milik PSG Harus Dirawat
Neymar Jr (Foto: Aljazeera.Net )
PSG harus menggelontorkan banyak uang untuk menggaet striker asal Brazil, Neymar Jr, dengan nilai 222 juta euro. Menurut beberapa pengamat sepak bola, nominal yang digelontorkan PSG untuk Neymar terbilang wajar, mengingat penampilan yang luar biasa sepanjang karir sepak bola profesionalnya, terlebih saat membela klub Barcelona FC. Namun sayang, ketika PSG hendak mempertahankan posisi puncak di Liga-1 Perancis, Neymar harus absent selama beberapa perkan karena cedera serius.
Selengkapnya
5. "Blusukan" ke Bangunan dan Daerah Bersejarah di Amsterdam
Pintu gerbang stasiun pusat kota Amsterdam (Foto: Surjadi)
Ibu kota Belanda, Amsterdam, ternyata memiliki kecantikan konstruksi bangunan sejak tahun 80-an. Bila ingin menjelajah Amsterdam lebih dalam, tepatnya di stasiun pusat kota Amsterdam, Anda bisa melihat bangunan yang tampak seperti istana. Keindahan bangunan ini mengadopsi gaya Gothic dan Renaissance. Dengan ukuran yang besar dan dibangun di atas 3 pulau reklamasi, stasiun ini membutuhkan sekitar 9 ribu tiang pancang kayu sebagai penopang bangunan.
Selengkapnya
(LBT)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Inovasi Selengkapnya