Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet. Pelantikan sejumlah pejabat negara dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1/2018) pagi. Mereka yang dilantik adalah Idrus Marham sebagai Menteri Sosial, Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan, dan Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Namun keputusan tersebut menuai kritik dari pengamat politik, salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah membiarkan salah satu menterinya merangkap jabatan sebagai ketua umum parpol. Selain itu muncul juga dugaan bahwa reshuffle merupakan persiapan Jokowi sebagai petahana untuk menghadapi Pemilu Presiden 2019 semata.
Selain polemik mengenai reshuffle kabinet, Â artikel pilihan Kompasiana hari ini akan mengangkat soal ide pelarangan bitcoin di Indonesia dan penggunaan kursi prioritas di transportasi umum yang selalu menjadi perdebatan antar penumpang.
Dua artikel terakhir akan membahas soal viralnya benih padi varietas Black Madras dan mengenang prestasi Ronaldinho sebelum gantung sepatu. Berikut, 5 artikel pilihan Kompasiana.
1. Reshuffle dan "Sedekah" Politik
(Dari kiri ke kanan) Idrus Marham, Jenderal TNI (purn) Moeldoko, Agum Gumelar dan Marsekal Madya TNI Yuyu Sutisna saat pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1/2018).(Fabian Januarius Kuwado)
Keputusan Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menuai pro-kontra di masyarakat. Seorang Kompasianer mengkritik keputusan tersebut, karena Presiden membiarkan salah satu Menterinya merangkap jabatan sebagai ketua umum parpol. Keputusan itu melanggar komitmen yang pernah dilontarkan Presiden ketika 2014 lalu, untuk "melarang" para pembantunya rangkap jabatan sebagai pengurus parpol.
Selengkapnya
2. Bitcoin Memang Seharusnya Dilarang
Ilustrasi Bitcoin (Gambar: The-Contributor)
Bitcoin yang dianggap sebagai inovasi mata uang digital dan solusi perekonomian modern, hingga kini masih menuai polemik. Masih ada perdebatan apakah Bitcoin layak digunakan sebagai pengganti uang. Seorang Kompasianer mengutarakan pendapatnya bahwa Bitcoin gagal memenuhi kriteria sebagai uang.
Menurutnya sebagai satuan hitung, Bitcoin tidak jelas peruntukannya. Selain itu sulit untuk mengatakannya sebagai penyimpan nilai dengan volatilitas harian yang mencapai 5% sampai 10%. Sekali ia terjatuh, ia gagal memenuhi kriteria sebagai penyimpan nilai.
Selengkapnya
3. Kursi Prioritas dan Hidup Bersama
Suasana kereta commuter line (KOMPAS.com/ Felicitas Harmandini)
Di media sosial sudah tak terhitung lagi kisah perdebatan antar penumpang mengenai penggunaan kursi prioritas. Penyebabnya karena ada penumpang yang bukan haknya menggunakan kursi tersebut dan marah ketika ditegur.
Terasa miris ketika di zaman yang sudah modern masih saja abai melihat penumpang yang berhak duduk di kursi prioritas masih susah payah berdiri, sementara penumpang yang bukan golongan prioritas tetap cuek untuk duduk. Sikap empati susah diterapkan tanpa adanya keteladanan dan pendidikan.
Selengkapnya
4. Bahagianya Saat Membuat Sesuatu Jadi Viral yang Positif
Penampakan ladang padi dengan daun berwarna ungu (Foto: Didno)
Kompasianer ini tidak sengaja membuat sebuah foto ladang padi di Indramayu menjadi viral di media sosial. Ladang padi tersebut memang unik, sebagian petaknya memiliki padi dengan daun yang berwarna unggu. Padi tersebut ternyata merupakan varietas padi Black Madras. Semenjak viral ladang padi tersebut kemudian didatangi banyak warga untuk berfoto.
Selengkapnya
5. Mengenang Ronaldinho, "The Smiling Magician"
Bintang sepak bola asal Brasil, Ronaldo de Assis Moreira alias Ronaldinho (Foto: fcbarcelona.com)
Bintang sepak bola asal Brasil, Ronaldo de Assis Moreira alias Ronaldinho, memutuskan untuk gantung sepatu atau pensiun. Hal ini disampaikan langsung oleh agen Ronaldinho, Roberto Assis, pada Selasa 16 Januari 2017. Ronaldinho dikenal sebagai pemain sepak bola yang lihai menggocek bola. Salah satu aksinya yang fenomenal adalah tendangan melengkung pada Piala Dunia 2002 saat Brasil melawan Inggris.
Selengkapnya
(LBT)
Lihat Inovasi Selengkapnya