Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta kerap menjadi simbol hadirnya transportasi modern pada suatu negara. Kehadiran KA Bandara ini diharapkan mempermudah akses para pelancong yang datang dari luar negeri ataupun luar kota. Dengan begini, mereka hanya cukup menaiki moda transportasi kereta api jika ingin pergi berpindah ke sejumlah kota/daerah lain.
Selain artikel mengenai KA bandara ini, terdapat pula artikel mengenai perlunya keberadaan bus sekolah di kabupaten/kota, menggunakan lensa lawas pada kamera mirrorless, konvergensi media yang merupakan ancaman untuk televisi nasional, dan keindahan Pulau Mahoro. Berikut lima headline pilihan hari ini.
1. KA Bandara Soekarno-Hatta Menjadi Ikon Baru Ibu Kota
PT. Railink sebagai operator KA Bandara di Indonesia menjadi pelopor modernisasi transportasi di negeri ini. Untuk rute KA Bandara Soekarno-Hatta dari Jakarta terdapat 3 jalur, yakni Manggarai Tanahabang-Rawabuntu-Bandara Soetta. Manggarai-Angke-Pluit-Bandara Soetta, dan Manggarai-Duri-Batu Ceper-Bandara Soetta.
Dengan begini orang-orang yang datang dari luar negeri ataupun kota lain, bila akan ke Bandung atau kota lainnya di Pulau Jawa, mereka tidak perlu berganti-ganti mobil atau jenis kendaraan lain. Bisa cukup dengan naik kereta api ini.
2. Perlukah Ada Bus Sekolah di Kabupaten atau Kota?
Pemkab Tegal memang sedang melakukan uji coba program angkutan gratis dengan memberlakukannya di beberapa kecamatan terlebih dahulu. Tetapi sebelum melakukan itu, uji kelayakan angkutan umum dilakukan di wilayahnya. Sementara itu, beberapa kabupaten/kota juga menerapkan konsep bus sekolah.
Namun, bila pemerintah kabupaten mengalokasikan bus sekolah, perlu dipikirkan mengenai operasional bus dan asas manfaat. Di samping itu, untuk jalan desa, peluang bagi angkutan umum gratis untuk pelajar sangat perlu dipertimbangkan karena masih banyak pelajar yang berada di daerah tertinggal.