Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tentang Ketertarikan Manusia pada Hal Negatif Hingga Polemik Promosi Rabbani

29 November 2017   21:40 Diperbarui: 30 November 2017   02:37 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribun Jabar | PUTRI PUSPITA NILAWATI

Taman kota. Sumber: Dokumentasi penulis (Hasto)
Taman kota. Sumber: Dokumentasi penulis (Hasto)
Masyarakat Jakarta pastinya tidak asing "bergaul" di mal. Lebih dari 200 mal mengepung Jakarta dan "memanjakan" rakyatnya. Namun, di sisi lain, mal di Indonesia seperti sebagai puncak kesia-siaan hidup modern kita. Mal adalah oase bagi sebagian besar kita yang tak tahu mau ke mana lagi setelah menghabiskan waktu untuk bekerja.

Karena mal bukanlah sebagai tempat untuk bertransaksi dan memenuhi kebutuhan hidup kita, tetapi saat ini mal sudah menjadi tempat kita mematut diri atas tren dan tata cara hidup "semestinya" di zaman sekarang. Lalu, ke manakah sebaiknya tempat kita menghabiskan waktu untuk berlibur?

Selengkapnya

4. Rabbani Ingin Merangkul, tetapi dengan Cara Memukul

Sumber gambar: Tribun Jabar | PUTRI PUSPITA NILAWATI
Sumber gambar: Tribun Jabar | PUTRI PUSPITA NILAWATI
Dalam beberapa hari terakhir, viral sebuah postingan iklan merk kerudung Rabbani yang memancing reaksi ribuan warganet di media sosial. Format iklan tersebut menggunakan bahasa yang cenderung "sopan" dan santai, berusaha mengajak Rina "mengobrol".

Selayaknya Rabbani memakai ruang publik untuk posting iklan, pembaca juga boleh bebas menilai sesuai interpretasi masing-masing. Sejatinya kalimat tersebut bias, dan seperti merangkul (tapi) memukul. Terlalu subjektif.

Jika ini murni karena sikap peduli dari Rabbani dan bukan bermaksud untuk mencari sensasi apalagi numpang promosi, seharusnya Rabbani menyampaikan nasihat dan ajakan ini bukan melalui media sosial.

Selengkapnya

5. Alkohol dan Parahnya Kultur Mabuk di Inggris

Alkohol di Inggris. Sumber: The Telegraph
Alkohol di Inggris. Sumber: The Telegraph
Aktivitas favorit masyarakat Inggris adalah pergi ke pub (semacam bar) dan minum. Rata-rata orang Inggris doyan dan kuat minum. Sekali minum di pub, bisa menghabiskan antara 2-5 gelas bir besar seukuran 568 ml.

Memang sudah budaya umum di Inggris untuk minum alkohol, tak perlu menunggu momen khusus untuk minum bir, wine, dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun