UMP DKI akan naik, kenaikan ini membawa berkah bagi banyak warganya, tapi ada juga golongan pekerja yang tidak merasakan dampak kenaikan tersebut yakni para Satuan Pengamanan (Satpam). Banyak diantara mereka masih berstatus sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Gajinya pun di bawah rata-rata sebesar Rp 1.200.000 dan minimnya tunjangan lain.
Selain artikel soal Satpam dengan upah minim, ada juga ulasan menarik soal "kaum perempuan dengan keterbatasan ekonomi rela menjual harga diri". Tulisan soal "penggunaan drone dalam kegiatan militer", "persepsi yang salah mengenai massa otot", dan "keindahan tersembunyi di Lombok"menjadi lima artikel pilihan Kompasiana. Berikut ulasannya.
1. Adakah Keadilan UMP bagi Kami Para Petugas Keamanan ini?
Fasilitas yang didapat juga minim,, hanya sebuah pos jaga dengan televisi kecil dan galon beserta dispenser hasil ulurannya dengan rekan satu kerjaan. Padahal profesi sebagai Satpam cukup berat salah satunya jika melihat jam kerja hingga 12 jam perhari.
Jika TKS bisa diupah sesuai dengan upah minimum di masing-masing daerah, setidaknya bisa memberi sedikit angin segar bagi mereka. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasan di bawah ini.
2. Perempuan Bukan Barang Publik
Ada stereotipe mengenai perempuan sebagai perusak hubungan rumah tangga orang lain, wanita penghibur atau sebutan surga dunia. Kasus ini seperti mengkonstruksi pandangan negativ tentang perempuan. Pelabelan trsebut makin kencang berembus ketika sebuah tempat hiburan malam ditutup beserta wanita penghiburnya.
Padahal kegiatan para wanita tersebut terkait dengan faktor ekonomi dan sesungguhnya tak ada manusia manapun rela menjual alat vitalnya apda orang lain. Ketersediaan lapangan pekerjaan amat membantu memecahkan masalah ini.
3. Pesawat Nirawak Sang Pembunuh Nurani
Dari layar yang menghubungkan drone dengan penggunanya, terlihat titik-titik manusia berhamburan dari markas ISIS. Padahal anak-anak kecil di rumah sering diperingati oleh orang tua untuk tidak bermain game atau menonton tayangan berbau kekerasan.
Penghancuran yang disebabkan oleh droneternyata memiliki dampak psikis bagi penggunanya. Menurut survei dari militer AS, sebanyak 46% pilot drone menderita stres oprasinoal.
4. Komposisi Tubuh, Pentingnya Massa Otot bagi Atlet
Setiap atlet di seluruh cabang olahraga memiliki komposisi tubuh idealnya sendiri. Bahkan, para pemain sepak bola di posisi penyerang, gelandang, atau pemain bertahan juga berbeda. Namun di banyak olahraga dengan kurangnya profesionalitas dalam hal managerial, pelatih hanya meminta pemain dengan tubuh lebih besar untuk diet walau tak ada ukuran baku mengelompokan pemain-pemain gendut dan ideal.
Indonesia sendiri tidak memiliki standarisasi berat badan dan massa otot ideal bagi atlet karena kesadaran menerapkan sains dalam olahraga. Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
5. Gili di Lombok Tidak Selamanya Trawangan
Seperti kalimat "Lombok Sasak Mirah Adi" dalam buku Negara Kertagama yang berarti masyarakat Lombok memiliki hati lurus sebagai permata kerajaan, masyarakat di sana juga menganggap alam sebagai permatanya. Sehingga banyak gili yang terawat kelestariannya.
Bagaimana keindahan gili ini? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.
(LUK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H