Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Anies yang Tetap Dicibir Netizen hingga "Khayalan" Kawasan Tanpa Rokok

2 November 2017   21:41 Diperbarui: 7 November 2017   12:39 4009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, hidung Anda harus ditutupi kain agar asap tidak langsung masuk ke paru-paru. Lalu sebelum membuka pintu untuk mencari jalan keluar, peganglah daun pintu, jika panas berarti ada kobaran api di dalamnya.

Saat mencari jalan keluar, cobalah merangkak zig-zag agar memperkecil kemungkinan Anda tersambar aliran listrik. Terakhir, jika melihat kobaran api di "leher tabung gas" matikan dengan telunjuk, tapi tindakan ini butuh nyali tinggi serta ketepatan waktu karena jika terklalu lama, tabung bisa meledak dan Anda bisa terpapar ledakannya.

Selengkapanya.

3. Mungkinkah Memiliki Kawasan Tanpa Rokok?

Sumber Gambar: Kompasianer, Beti MC
Sumber Gambar: Kompasianer, Beti MC
Perokok baik aktif maupun pasif akan berdampak buruk bagi kesehatan, untuk itu pemerintah melakukan beberapa program salah satunya Program Kota Layak Anak(KLA). Salah satu indikator sebuah kota dianggap menjadi KLA adalah dengan memperhatikan kesehatan anak.

Ada dua poin penting pada aspek kesehatan ini, yakni tidak ada iklan maupun asap rokok di sekitar ruang publik yang sering dikunjungi anak. Namun di Kota Malang, terdapat banner iklan rokok di depan sebuah Sekolah Dasar, padahal di seberang bangunan sekolah terdapat kampus.

Mengapa pemasangan iklan ini tidak dilakukan di depan kampus yang terdiri dari mahasiswa? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

4. Mengintip Budidaya Ikan Cupang yang Lebih Menjanjikan daripada Lele

Gambar: https://nizamikanlaga.blogspot.co.id
Gambar: https://nizamikanlaga.blogspot.co.id
Budidaya ikan cupang ternyata mampu memberi penghasilan cukup besar. Satu ekor ikan dengan ukuran 3-5 cm dihargai Rp. 5000 dengan waktu pembesaran sekitar 3 bulan. Satu pasang indukan cupan dalam sekali pijah bisa menghasilkan ratusan anakan.

Ikan cupang dikenal sebagai spesies yang tahan terhadap serangan penyakit. Pakannya pun mudah, sehingga ongkos produksinya bakal lebih murah ketimbang ikan lele. Ikan hias ini juga digandrungi oleh anak kecil dan orang dewasa, pastinya mudah menjual ikan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun