Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Saber Pungli Tidak Otomatis Menghilangkan Pungli

19 Juli 2017   16:24 Diperbarui: 21 Juli 2017   10:14 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Jokowi telah membuat Saber pungli untuk memberantas praktik pungli di berbagai bidang. Nyatanya praktik ini masih terjadi di Bekasi ketika salah seorang warga ingin membuat SIM.

Artikel ini menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. selain itu ada ulasan soal menyusutnya pengunjung di sejumlah mall karena fungsinya digantikan oleh tempat lain.

Berikut adalah artikel pilihan kompasiana hari ini.

1. Yakin Sudah Tidak Ada Calo saat Buat SIM?!

Ilustrasi. IDN Times
Ilustrasi. IDN Times
Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan kartu wajib bagi pengendara. Namun dalam praktik mendapatkan kartu tersebut, banyak terjadi kecurangan salah satunya dengan melakukan praktik pungli.

Seperti yang diceritakan oleh Kompasianer bernama  Joe De Forester, Karena kepo ia mencoba menghubungi jasa pembuatan SIM. Mereka menawarkan dua pilihan, pertama datang ke Polres terdekat untuk ikuti prosedur jalur resmi jika gagal, nomor registrasi atau resi dikasih ke biro jasa, bea cetak SIM A Rp 750.000 dan SIM C Rp 700.000. Cara kedua ketemu di rukan biro jasa atau Polres bawa E-KTP dan copy, daftar dan diterima, terus photo dan test teori pura-pura, bea SIM A Rp 950.000 dan SIM C Rp 900.000.

Demi mengajarkan anaknya untuk hidup tanpa menyalahi aturan, ia mendatangi Satpas Polres Bekasi guna membuat SIM. Namun ketika tiba di tempat parkir, seorang pria menghampirinya dan menawarkan jasa pembuatan SIM dengan cepat dan tanpa test.

Fasilitas ujian praktik di Satpas Polres Bekasi buruk, seperti marka zig-zig, marka angka delapan serta putar baliknya tidak jelas dan tanpa mengunakan cat. Kemudian ukuran panjang dan lebar yang sangat sempit menjadikan peserta gagal karena menyengol balok kayu yang dibuat begitu rapat dan mudah terjatuh.

Selengkapnya.

2. Mall atau Plaza Mulai Ditinggal Pengunjung, Salah Siapa?

Ilustrasi. Kompas.com
Ilustrasi. Kompas.com
Akhir-akhir ini mall atau plaza mulai kehilangan pengunjung. Semua ini terjadi lantaran menjamurnya kedai kopi atau tempat kuliner yang menyediakan tempat 'nongkrong' yang sedang marak di Jakarta.

Menjamurnya Mall atau Plaza adalah bentuk kebutuhan masyarakat akan tempat perbelanjaan. Namun sekarang telah digantikan oleh maraknya toko online yang lebih memberikan kemudahan berbelanja kepada masyarakat.

Mudahnya komunikasi ini dimanfaatkan betul oleh start up untuk membuka Toko Online. Kelebihan toko online sendiri salah satunya mungkin murah (langsung dari distributor, tidak perlu sewa toko), mudah/simple dan bergaransi uang kembali jika tidak cocok (beberapa toko online). Tercatat puluhan toko online menwarkan berbagai penawaran, mulai free delivery sampai menentukan sendiri cicilan-cicilan nya.

Selengkapnya.

3. Cara Unik Perempuan Gayo Mengangkut Kayu Bakar Bernama 'Bejengkat Utem'

Dok. FMT/Jurnalisa
Dok. FMT/Jurnalisa
Penggunaan gas sebagai alat untuk memasak memang marak dilakukan, tapi berbeda dengan beberapa wilayah pedesaan di Gayo. Bukan karena tidak mampu membeli, mereka menjaga kearifan lokal dengan membakar kayu dan hidup mereka jauh lebih sehat.

Uniknya, aktivitas mencari kayu bakar dilakukan oleh kaum perempuan. Kegiatan tersebut dijadikan semacam kewajiban rutin para perempuan desa tersebut. Selain itu, para perempuan di Gayo sering membantu suaminya di ladang padahal mereka harus menyiapkan banyak hal di rumah.

Setelah selesai membatu suami, mereka masih membawa kayu bakar yang disebut bejangkat utem atau mengendong kayu menggunakan tali anyaman berbahan serat kulit kayu yang disebut "jangkat". Bagaimana kisah selengkapnya?

Selengkapnya.

4. Empat "Kenikmatan" yang Kalian Temukan Jika Memilih Berjalan Kaki

US News Health
US News Health
"Capek, pegal, dan panas" adalah tiga hal yang paling sering dikeluhkan masyarakat ketika berjalan. namun tiga hal tersebut tidak diindahkan oleh Kompasianer bernama Nahariyha Dewiwiddie.

Kebiasaan berjalan kaki telah ia lakukan sejak SD. Bahkan kebiasaan bagus tersebut berlanjut hingga SMA. Ia menganggap, jalan kaki bisa melawan sugesti-sugesti buruk seperti tiga hal yang disebutkan di awal paragraf.

Menurut Nahariyha, berjalan kaki memiliki banyak manfaat lin seperti membuat kaki semakin kuat, lebih bisa mengenal orang banyak, bisa melihat sebuah objek lebih dekat. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak ulasannya pada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

5. Yakin Mental Anda Sehat? Cari Tahu Dulu di Sini!

Omnihealth
Omnihealth
Menurut WHO, kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan optimal baik secara fisik, intelektual, dan emosional. Ada beberapa ciri orang bermental sehat yaitu memiliki rasa aman yang memadai, kontak yang jelas dengan realita, mampu belajar dari pengalaman, mampu menilai diri secara memadai, dan memiliki tujuan hidup yang wajar.

Namun agar kita memiliki mental yang sehat ada baiknya melakukan satu cara yang telah disebutkan sebelumnya dan lakukan berulang. Hal tersebut akan membuat kebiasaan bagi Anda sehingga mentalnya akan baik.

Selengkapnya.

(LUK/yud)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun