Presiden Jokowi telah membuat Saber pungli untuk memberantas praktik pungli di berbagai bidang. Nyatanya praktik ini masih terjadi di Bekasi ketika salah seorang warga ingin membuat SIM.
Artikel ini menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. selain itu ada ulasan soal menyusutnya pengunjung di sejumlah mall karena fungsinya digantikan oleh tempat lain.
Berikut adalah artikel pilihan kompasiana hari ini.
1. Yakin Sudah Tidak Ada Calo saat Buat SIM?!
Seperti yang diceritakan oleh Kompasianer bernama  Joe De Forester, Karena kepo ia mencoba menghubungi jasa pembuatan SIM. Mereka menawarkan dua pilihan, pertama datang ke Polres terdekat untuk ikuti prosedur jalur resmi jika gagal, nomor registrasi atau resi dikasih ke biro jasa, bea cetak SIM A Rp 750.000 dan SIM C Rp 700.000. Cara kedua ketemu di rukan biro jasa atau Polres bawa E-KTP dan copy, daftar dan diterima, terus photo dan test teori pura-pura, bea SIM A Rp 950.000 dan SIM C Rp 900.000.
Demi mengajarkan anaknya untuk hidup tanpa menyalahi aturan, ia mendatangi Satpas Polres Bekasi guna membuat SIM. Namun ketika tiba di tempat parkir, seorang pria menghampirinya dan menawarkan jasa pembuatan SIM dengan cepat dan tanpa test.
Fasilitas ujian praktik di Satpas Polres Bekasi buruk, seperti marka zig-zig, marka angka delapan serta putar baliknya tidak jelas dan tanpa mengunakan cat. Kemudian ukuran panjang dan lebar yang sangat sempit menjadikan peserta gagal karena menyengol balok kayu yang dibuat begitu rapat dan mudah terjatuh.
2. Mall atau Plaza Mulai Ditinggal Pengunjung, Salah Siapa?