"Lo tau gak kenapa koruptor bisa gak tau malu begitu, Bud?" tanya Pepeng pada penulis.
"Gak tau. Kenapa, Peng?"
"Karena kata 'Koruptor' itu keren."
Secara psikologis menurut Pepeng, kata "koruptor" seharusnya diganti dengan "maling" karena terlalu keren. Bayangkan saja jika kata "koruptor" diganti dengan "maling" di berbagai media. Misalnya berita 'Seorang maling diangkat jadi bupati di dalam penjara.' Dari sisi psikologis, kata "maling" memang lebih buruk dari "koruptor".
4. Antara Wi-Fi dan Warung Kopi: Hilangnya Interaksi Sosial Antar Individu
Warung Kopi yang dulunya sebagai tempat obrolan mengasyikan kini perlahan mulai hilang dari peradaban. Kebiasaan menyapa dan mengajak lawan untuk berbicara sekalipun tidak mengenal sebelumnya mulai ditinggal manusia. Sekarang, mereka lebih "mencintai" alat komunikasi yang sudah terhubung dengan Wi-Fi ketimbang berkenalan, menyapa atau mengajak berbicara orang yang ada di sebelahnya.
5. Gairah Warga pada Pertunjukkan Hiburan Bandung di Tahun 1960