Jakarta - Afi Nihaya Faradisa, siswi SMA ini mendadak tenar karena tulisannya soal toleransi menjadi viral di media sosial. Remaja asal Gambiran, Banyuwangi ini pun mendapat banyak pujian karena tulisan di Facebooknya yang insipratif.
Namun muncul dugaan tindakan plagiarisme dari tulisan yang ia buat. Dugaan ini pertama kali mencuat berasal dari salah satu Kompasianer yang menuliskan artikel "Drama 'Dugaan' Plagiarisme Afi Nihaya Faradisa". Diduga remaja 18 tahun ini menjiplak tulisan dari salah seorang pengguna Facebook bernama Mita Handayani berjudul Agama Kasih.
Dugaan ini kemudian memunculkan pro kontra, bahkan media sosial kembali riuh. Namun hari ini, Afi secara resmi menyampaikan permintaan maafnya melalui halaman Facebook miliknya.
Tercatat sekitar pukul 10 pagi tadi ia mempublikasikan permintaan maafnya ini dalam sebuah tulisan panjang.
"'Ayah tahu kamu hanya berusaha untuk melakukan banyak hal pada orang lain, seperti nama yang ayah berikan padamu: inayah', begitulah ayahku memulai percakapan kemarin," tulis Afi mengawali permintaan maafnya ini.
Pada beberapa paragraf berikutnya, ia mengatakan bahwa sejatinya kita semua pernah melakukan plagiasi bahkan mulai dari tugas sekolah sejak SD, makalah kuliah, ujian hingga caption foto di media sosial.
"Kalaupun kita mengklaim punya hak cipta atas suatu gagasan yang brilian, maka gagasan tersebut tetaplah akumulasi dari segala hal yang berhasil kita serap sehari-hari. Tak ada gagasan yang benar-benar murni, asli," ungkap Afi.
Berikut ini adalah cuplikan layar status permohonan maaf Afi di Facebook miliknya.
Bermacam-macam komentar pun muncul namun berdasarkan pantauan kami, rata-rata komentar yang muncul berupa dukungan moral dan psikis serta tidak sedikit yang mengutarakan rasa cinta dan empati mereka pada Afi.
"Yang kau tulis ratusan atau bahkan ribuan status yang menginspirasi. Kami yang telah lama berkawan denganmu, faham atas segala keinginan dan cita-citamu yang mulia. Kita semua juga berproses, masih belajar, apalagi kau yang masih muda belia, perjalanannmu masih panjang, jangan berhenti karena batu sandungan. Gakpapa terjatuh tapi segeralah bangkit dan melangkah maju. Kami bangga Indonesia punya Afi, seperti kami bangga dg semua anak-anak berprestasi dan menginspirasi lainnya yang berada di bumi pertiwi ini. Keep Writing Afi. We love you," tulis salah seorang pengguna Facebook pada kolom komentar.
"Di sini ketika engkau berbuat sesuatu yg baik, orang akan mulai mencari sisi gelapmu. Apakah sebelumnya kau pernah kena tilang polisi, apakah dulu ada foto mu yg tertangkap saat membuang sampah sembarangan, dan saat emosimu meledak engkau pernah tak sengaja mengucap kata umpatan, atau kau terlihat tidak terlalu mirip dengan ayahmu sehingga kau 'mungkin' saja anak haram. Dosa-dosa 'minor' mu akan diblow upsampai hal hebat yang kau lakukan tadi tenggelam bersama cacian yg kau terima. Kau akan dilupakan seakan tidak pernah berkontribusi apa-apa," komentar pengguna lainnya.
Nama Afi sendiri mendadak tenar saat tulisannya soal toleransi viral di media sosial. Bahkan media-media massa berlomba untuk mewawancarainya.
(yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H