Ramadan tiba, bagi umat muslim ini adalah bulan penuh berkah sebagai persiapan menyambut hari raya Idul Fitri. Setiap jelang Ramadan ada fenomena unik di pasar, yaitu naiknya harga barang-barang kebutuhan. Hal ini terjadi setiap tahun dan seolah menjadi hal yang biasa. Tapi tahukah Anda alasan mengapa harga barang-barang kebutuhan ini melonjak setiap jelang Ramadan?
Ulasan soal naiknya harga kebutuhan saat jelang Ramadan ini menjadi salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu ada juga artikel tentang persamaan antara munggahan dan thanks giving.
Berikut ini adalah ulasan artikel pilihan Kompasiana selengkapnya.
1. Kenapa Tiap Jelang Ramadan Harga Barang Naik?
Ternyata fenomena ini memang bisa dijelaskan dengan teori dan hukum ekonomi di mana persediaan barang sedikit dan permintaan barang tersebut banyak maka harga dengan sendirinya akan naik. Dan naiknya harga ini merupakan upaya agar barang tidak hilang dari pasar.
Kenaikan ini adalah sebuah keharusan dan memang akan selalu terjadi di pasar ketika pasar dalam kondisi yang memungkinkan. Namun ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai antisipasi.
Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.Â
2.Hati-hati Gunakan Kata-kata Berikut dalam Candaan
Contohnya adalah kata "autis" atau "gembrot" yang sering dilontarkan untuk mengejek orang. Candaan seperti ini berisiko menyinggung perasaan orang lain. Kita harus mempelajari lebih lanjut kata-kata yang berisiko menyinggung perasaan lawan bicara.
Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.Â
3. Mengapa Perusahaan Gagal Berinovasi?
Inovasi bisa berhasil jika perusahaan memperhitungkan segala keputusan dengan tepat dan ada motivasi serta keberanian untuk melakukannya. Tapi sebuah kesalahan fatal bila perusahaan menganggap inovasi adalah sebuah kegiatan. Inovasi adalah kultur, bukan kegiatan. Inilah yang seringkali disalahartikan dan berisiko pada kegagalan.
4. Mencari Jejak Parit Pakuan Pajajaran di Kota Bogor
Artikel ini menceritakan pengalaman si penulis menjelajahi Kota Bogor untuk menemukan Parit Pakuan yang tertulis dalam prasasti ini. Menggunakan buku "Mencari Gerbang Pakuan" karya Saleh Danasasmita sebagai panduan, penulis mencoba menelusuri jejak keberadaan Gerbang Pakuan dan Parit Pakuan di Kota Bogor.
Tulisan ini sangat menarik karena menceritakan pengalaman secara runut mulai dari titik awal pencarian, detail lama perjalanan, hingga berisi foto-foto petualangan selama pencarian ini.
Ulasan ini bisa Anda nikmati melalui tautan berikut ini.Â
5. Munggahan dan "Thanks Giving", di Mana Sisi Pendidikannya?
Munggahan yang menjadi budaya di Indonesia ternyata serupa dengan "thanks giving day" yang ada di negara-negara Eropa. Pada hari tersebut masyarakat bersama keluarganya berkumpul dan bersua dalam kehangatan makan bersama. Bahkan para keluarga perantau pun rela pulang kampung demi merayakan thanks giving day ini.
Munggahan dan thanks giving ternyata memiliki sisi pendidikan yang kental dan serupa misalnya mengajarkan kedisiplinan, penghormatan dan tanggung jawab.
Ulasan lengkap tentang munggahan dan thanks giving day ini bisa Anda baca melalui tautan berikut.Â
(yud)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI