Selain itu, kasus serupa juga kerap terjadi pada e-commerce Tokopedia dan Bukalapak pada Juli 2016. Disebutkan bahwa seseorang bernama Herdian Nugraha berhasil membobol keamanan situs e-commerce Bukalapak, Tokopedia, dan Sribu.
Namun menurutnya, pembobolan ini bukan bertujuan untuk merusak. Setelah berhasil menjajal membobolnya dan menemukan celah, ia hanya mendokumentasikan berbagai hal terkait kelemahan itu.
Herdian menemukan celah keamanan pada fitur upload yang terkait dengan pemrosesan gambar bernama ImageMagick. Ini memungkinkan seseorang mendapat akses penuh ke server, sehingga informasi akun dan password pengguna dapat terlihat.
Kemudian Herdian menyerahkan hasil temuannya ini pada Tokopedia, Bukalapak, dan Sribu. Berdasarkan informasi ini, ketiga situs ini langsung menutup celah keamanan yang dilaporkan Herdian.
Masalah seperti sistem keamanan seperti ini memang tidak boleh diabaikan. E-commerce di Indonesia harus terus memperbaharui dan meningkatkan sistem keamanan yang sudah ada. Hal paling dasar seperti memperkuat sistem keamanan inilah yang harus dibangun di awal untuk menimbulkan trust bagi para konsumen.
Melihat permasalahan pada sistem keamanan seperti ini, Menkominfo Rudiantara dalam IESE menyampaikan hal yang perlu dilakukan adalah sosialisasi edukasi cyber security untuk masyarakat umum. Ia mengambil contoh dengan kasus, “Kapan terakhir kita mengganti password email?”. Ternyata ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah secara terus menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan cyber securityuntuk menghindari jebolnya sistem keamanan pada akun milik kita.
Optimisme perkembangan e-commerce di Indonesia
Aulia menyatakan bahwa tahun 2016 merupakan momen penting antara pelaku e-commerce tanah air dan Asia Tenggara. Dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta dan sedang giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur, sektor e-commerce di Asia Tenggara tumbuh sangat pesat, terutama di Indonesia.
Rudiantara turut menyampaikan bahwa kegiatan perdagangan digital merupakan kekuatan ekonomi baru yang akan menempatkan Indonesia sebagai yang terdepan di kawasan regional. Melalui acara seperti IESE ini diharapkan dapat menindaklanjuti program pemerintah untuk memaksimalkan teknologi digital untuk UMKM, dan mendukung Keminfo untuk mencapai 1000 technopreneur pada tahun 2020.
Saat ini perkembangan e-commerce dan digital economy memang sedang digiatkan di Indonesia. Hal-hal inovatif semakin banyak dilakukan para pegiat e-commerce dan UMKM. Melihat dari beberapa e-commerce besar di Indonesia seperti Go-jek dan Tokopedia, terbukti ini sudah membuka banyak lapangan kerja untuk siapa saja, mulai dari para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai toko merchant sampai driver-driver Go-jek.
Rudiantara memberikan contoh bahwa Go-jek saat ini sudah bukan lagi sekadar ojek, tetapi sudah menjadi lifestyle. Go-jek juga sudah menerapkan payment system dengan Go-pay yang sangat memudahkan pembayaran. Dengan bekerja sama dengan perbankan, sistem seperti inilah yang ingin terus dilanjutkan untuk kemajuan ekonomi digital di Indonesia.