Jelang Ramadhan seperti ini pengunjung tempat angkutan umum seperti stasiun dan terminal akan semakin membludak, oleh karena itu fasilitas umum di tempat-tempat ini pun perlu diperhatikan.
Namun ternyata di Stasiun Tanah Abang, fasilitas toilet di sana masih memprihatinkan. Seorang Kompasianer menuliskan reportasenya beberapa waktu lalu.
Reportase ini merupakan salah satu artikel pilihan Kompasiana hari ini. selain itu ada juga artikel tentang jumlah sepeda di Belanda yang teryata lebih banyak dari jumlah penduduk di negeri itu.
Berikut ini adalah artikel pilihan Kompasiana selengkapnya.
1. Jelang Ramadhan, Toilet Stasiun Tanah Abang Tidak Layak Pakai
Dari pantauan penulis, tampak beberapa orang yang mencoba membuka keran wastafel tetapi airnya tidak mengalir. Kemudian kondisi lantai pun memprihatinkan, becek dan kotor di mana-mana. Hanya ada satu petugas di sana sehingga kemungkinan besar hal ini terjadi karena kurangnya jumlah petugas pembersih toilet ini.
Laporan dan ulasan selengkapnya toilet kotor ini bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.
2. Banyak Baca atau Banyak Mikir?
Dengan kata lain, untuk memperoleh suatu pengetahuan, tak lain daya rasa dan daya pikir kita juga mau tak mau harus digunakan. Dari hal itulah tak lagi heran kenapa ada orang-orang sekolahan yang tidak bisa berargumentasi dan hanya mengatakan apa yang diketahuinya dari buku.
3. Diterima di PTN Karena "Hoki?"
Maka dari itu, dibutuhkan sebuah tangan tak terlihat yaitu "keberuntungan". Penulis artikel ini membagikan pengalamannya saat rekan-rekannya yang bahkan memiliki kemampuan otak yang biasa saja malah diterima di Perguruan Tinggi favorit.
Ulasan pengalaman menarik ini bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.
4. Di Belanda, Sepeda Melebihi Jumlah Penduduknya
Setiap keluarga jika dihitung-hitung bisa memiliki 3 sampa 6 unit sepeda. Dengan demikian jumlah sepeda di Belanda melebihi jumlah penduduknya sendiri.
Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.
5. 16 Lekukan Tubuh Firza dalam Balada Cinta Rizieq
Ilmu pemeriksaan tentang lekuk lekuk tubuh, yang dikenal dengan nama Antropomertik. Metode pengukurannya meliputi dimensi linear, lingkar tubuh, ketebalan lapisan kulit, posisi tubuh, hingga bobot tubuh.
Ingin tahu lebih lengkapnya bagaimana cara polisi memeriksa lekukan tubuh ini? Simak dalam artikel berikut ini.
(yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H