Apa yang disampaikan Megawati, jauh sebelum pengumuman, bahkan saat usai menyoblos, berarti masih berjam-jam kemudian, salah satu bukti politisi yang sudah dewasa. Dalam salah satu wawancara televisi, beliau mengatakan, kalah dan menang itu sudah ada yang mengatur, Tuhan yang memberikan
Pengalaman menang dan kalah adalah hal yang biasa, namun bagaimana itu dihayati. Pelajaran berharga bagi hidup berbangsa dan bernegara ditunjukkan mereka berdua. Bagaimana melihat kompetisi di dunia ini pun masih berkaitan yang Ilahiah. Beliau memberikan contoh religiusitas bukan semata pakaian, kata-kata, atau “ibadah”, namun esensi ada di sana. Bagaimana religiusitas itu dihidupi bukan semata dikatakan dan pakaian semata.
(yud)