Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bikin Seru Suasana di Sekolah Ternyata Mudah!

13 April 2017   18:27 Diperbarui: 14 April 2017   03:00 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah terkadang menjadi tempat yang seolah menakutkan bagi anak. Suasana sekolah yang kaku dan tidak dinamis membuat siswa bisa cepat bosan berada di sana dan hasilnya proses belajar mengajar pun tidak menjadi efektif karena tidak kondusif. Karena itu, guru dituntut untuk membuat kondisi sekolah senyaman mungkin dan ternyata hal ini sangatlah mudah.

Dalam artikel "Hari-hari Unik yang Bikin Suasana Sekolah Makin Seru" inilah kita bisa melihat beberapa cara agar Sekolah Dasar tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi siswa. Artikel ini menjadi salah satu headline pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu ada juga beberapa artikel yang sayang untuk Anda lewatkan.

1. Hari-hari Unik yang Bikin Suasana Sekolah Makin Seru

Ilustrasi. Shutterstock
Ilustrasi. Shutterstock
Membuat kondisi sekolah agar tetap menyenangkan adalah tantangan bagi setiap guru di Indonesia. Tentu saja hal ini dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dan menciptakan kondisi belajar mengajar yang lebih efektif. Dari artikel ini kita bisa melihat ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti memberlakukan hari-hari dengan busana khusus.

Pertama adalah Hari Pakai Topi (Hat Day). Ada banyak model topi yang bisa digunakan saat hari ini di sekolah misalnya topi bertelinga, topi pesulap, topi koboi, dll. Kedua, Hari Memakai Kostup Profesi. Misalnya menjadi dokter, guru, pilot, dll.

Selengkapnya

2. Apa Pentingnya Tas Bermerek?

Ilustrasi. Thinkstock
Ilustrasi. Thinkstock
Kompasianer ini dalam ulasannya menceritakan pengalamannya ketika berbincang dengan seorang rekan di London. Ketika itu penulis dan rekannya mengunjungi keluarga yang ada di London. Penulis bercerita pada keluarganya ini bahwa ia sempat melihat-lihat tas bermerek di sebuah toko. Namun keluarganya ini malah bertanya, "Apa pentingnya membeli tas bermerek?" sebuah pertanyaan yang cukup "menusuk" si penulis mengingat keluarganya yang mengatakan hal ini adalah orang yang cukup mapan di London.

Jika dipikirkan kembali memang cukup logis. Menurut penulis artikel ini asas fungsi lebih penting dari pada sekadar bergaya dengan merek dan harga yang mahal. Ia pun sebenarnya bukan orang yang tergila-gila pada merek dan bersedia membeli tas harga mahal demi gengsi. Karena fungsi jauh lebih penting dari pada gengsi.

Selengkapnya

3. Ada Apa dengan Naik Turun Challenge?

Naik turun challenge. Youtube Nalhacker
Naik turun challenge. Youtube Nalhacker
Ada sebuah tren baru yang jadi viral di media sosial yaitu Naik Turun Challenge. Tantangan ini tidak cukup sulit, kita hanya dituntut untuk bergoyang naik turun dengan diiringi sebuah lagu hip hop. Dari fenomena yang viral ini kita bisa memetik beberapa hal menurut penulis artikel ini.

Pertama adalah generasi kreatif. Naik Turun Challenge membuka gerbang terciptanya generasi muda yang aktif dan kreatif. Kedua, mencintai daerah. Ikut dalam fenomena ini juga berarti turut memperkenalkan musik gaya khas Indonesia Timur.

Selengkapnya

4. Salah Kaprah Hak Imunitas DPR

Setya Novanto. Kompas.com
Setya Novanto. Kompas.com
Hak imunitas tengah ramai dibincangkan oleh Fahri Hamzah. Hal tersebut terkait pencekalan KPK kepada Ketua DPR RI, Setya Novanto terkait kasus korupsi E-KTP. Dalam beberapa sidang nama Setnov memang berulang kali disebutkan.

Menurut Fahri Hamzah, DPR diberi hak imunitas oleh konstitusi negara karena mengawasi pemerintah, karena itulah tidak bisa dilakukan pencekalan begitu saja. Namun menurut penulis artikel ini, hal tersebut adalah sebuah salah kaprah. Hak imunitas sama sekali tidak berlaku terhadap kasus yang terhubung dengan Setnov karena sudah berada di luar ranah kerja DPR.

Selengkapnya

5. Agrowisata Kaligua, Alternatif Wisata "Puncak" di Brebes

Dokumentasi Kompasianer Aryani
Dokumentasi Kompasianer Aryani
Ada sebuah agrowisata yang cukup dikenal yang berada di lereng barat Gunung Slamet. Agrowisata Kaligua ini bisa dibilang sebagai "puncaknya" Brebes. Untuk menuju tempat wisata ini, kita harus melewati Kecamatan Paguyangan, dari sini waktu tempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam.

Kebun Kaligua sendiri sebenarnya merupakan perkebunan teh peninggalan zaman Belanda yang kini menjadi milik PT. Perkebunan Nusantara IX. Potensi alam di sini sangat indah, pengunjung bisa memilih tempat wisata di kawasan ini seperti Gua Jepang, Tuk Bening, dan wisata permainan lain. Ulasan tentang agrowisata ini bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.

Selengkapnya

(yud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun