Kompasianer Hany Ferdinando menceritakan pengalamannya sendiri mengikuti pemilu ini di Finlandia. Bila dibandingkan dengan kampanye di Indonesia seperti saat ini, ternyata sangat berbeda dengan Finlandia. Cara memilihnya pun juga tak kalah menarik.
Perbedaan ini terlihat dari lokasi kampanye, pernak-pernik kampanye, makanan yang disuguhkan, bentuk bilik suara sampai kertas suara. Baca ulasan selengkapnya di sini.
4. Orang Desa atau Kota Akan Bebas dari Depresi jika...
Harapan-harapan baru, ide baru, dan gaya hidup baru ini memberikan dua dampak. Keberuntungan juga kebuntungan. Beruntung untuk mereka yang mampu beradaptasi. Buntung untuk yang tidak dapat beradaptasi.
Kemampuan adaptasi inilah yang dapat mendekatkan antara harapan dan kenyataan. Pilihan warga ini ada dua, yakni bersikap legowo untuk menurunkan harapan atau bersikap pantang menyerah untuk mengubah kenyataan. Selain itu, gap yang terlalu tinggi akan memicu depresi dan masalah mental-emosional lainnya. Simak ulasan selengkapnya di sini.
5. Pesisir Timur Riau: Kedai Kopi dan Sepenggal Histori
Kopinya beraroma kuat dan tidak terlalu asam. Gulanya juga pas, dan kopi ini dihargai Rp4.500,00. Biji kopi di sini merupakan biji kopi pilihan yang berasal dari dataran tinggi bukit barisan.
Selain itu, Hari Akbar melihat tak ada hegemoni mayoritas atau minoritas di pesisir Timur sepanjang Siak Bengkalis. Suku Tionghoa yang mayoritas ada di sini sangat terasa keberadaannya. Keberadaan klenteng, aroma dupa, dan hio serta alunan musik-musik etnik kental terasa. Baca ulasan lengkapnya di sini.