Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Apabila anak Anda tidak terlalu berprestasi pada bidang akademik tetapi mereka memiliki minat lain, hal inilah yang harus dikembangkan. Anak yang telat berkembang yang dinamakan "late-bloomers" ini merupakan salah satu headline pilihan Kompasiana.
Selain itu, terdapat pula artikel mengenai kondisi pemilu Finlandia yang sangat berbeda dengan Indonesia. Berikut lima headline pilihan Kompasiana.
1. Bersabar dengan "Late-Bloomers"
Kompasianer Harits Masduqi bercerita tentang pengalaman masa mudanya yang memiliki kemampuan akademik biasa saja. Prestasi di sekolah yang tidak terlalu istimewa lantas membuat sang orang tua tidak terlalu mempermasalahkannya.
Karena menurut Harits, banyak anak-anak yang sebenarnya butuh waktu lebih lama untuk mengembangkan kemampuannya dibandingkan teman-teman sebayanya. Ini biasa disebut dengan "late-bloomers" (telat berkembang). Namun ternyata hal ini lah yang menyebabkan Harits memiliki satu keahlian khusus yang membawanya pada kesuksesan saat ini. Baca ulasan selengkapnya di sini.
2. Kebiasaan Laki-laki yang (akan) Hilang Setelah Menikah
Namun, menurut Kompasianer Koko Anjar, ketika sudah menikah tentu akan terasa perbedaannya dengan masih lajang. Tidak hanya soal tanggung jawab, tetapi rutinitas dan kebiasaan pasti akan berbeda juga. Beberapa hal bisa dilanjutkan, tetapi hal lain yang berdampak negatif tidak bisa dilanjutkan karena dapat menimbulkan konflik dengan istri.
Apa saja kebiasaan laki-laki yang akan hilang setelah menikah? Simak ulasan lengkapnya di sini.
3. Sekelumit Kisah Menjadi Pemilih Pilkada di Negeri Orang