Kehidupan masyarakat di kota dengan segala permasalahannya seperti kemacetan, kebersihan dan masalah kriminal selalu dianggap pemicu depresi yang signifikan bagi mereka yang tinggal di sana. Tapi benarkah demikian? Ternyata tidak sepenuhnya benar.
Artikel tentang bagaimana depresinya masyarakat yang tinggal di kota menjadi salah satu artikel yang mewarnai headline Kompasiana. Selain itu ada juga artikel tentang kopi unik yang terbuat dari jengkol. Inilah headline pilihan Kompasiana hari ini.
1. Benarkah Masyarakat Kota Lebih Rentan Depresi?
Namun menurut penulis artikel ini yang juga seorang psikiater, masyarakat di kota cenderung mengalami perasaan kosong sehingga tidak mampu menikmati fasilitas hiburan yang sedemikian banyaknya.
Ada sebuah kasus di mana pasien si penulis mengatakan bahwa ia seringkali tiba-tiba merasakan perasaaan yang kosong, seperti sebuah kejenuhan dan kehampaan. Ternyata ini adalah ciri dari depresi terselubung.
Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini. Selengkapnya Â
2. Foto Bersama Mayat dan Hidup dalam Kematian
Tapi menurut penulis artikel ini, foto tersebut memang tidak manusiawi. Berpose gagah di antara para mayat mengandung pula sifat lemah. Lemah manusiawi, lemah empati, lemah kesadaran, dll.
Kita tidak bisa membangun kesadaran bahwa hidup adalah garis linier yang secara tegas memisahkan kiri dan kanan. Pada kadar dan konteks kesadaran tertentu kita memiliki kemungkinan potensi untuk berbuat jahat yang menghinakan martabat kemanusiaan, namun juga mengandung kemungkinan tampil bagai seorang pahlawan kemanusiaan.
3. Sensasi Jengkol, dari Tongseng hingga Kopi Jengkol