Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ternyata Menghitung Jumlah Demonstran Bisa Menggunakan Google Maps

5 April 2017   23:02 Diperbarui: 6 April 2017   06:30 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.caraspot.com

3. Senjata Mahasiswa: Membaca dan Menulis

Gambar: iStock
Gambar: iStock
Mahasiswa memang tak pernah lepas dari kata berintelektual karena mahasiswa merupakan orang yang terpelajar. Tetapi terdapat perbedaan antara intelegensia dan intelektual. Intelegensia (terpelajar) adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, selain itu intelektual adalah orang yang lebih dari yang terpelajar.

Mahasiswa yang berintelektual tentu memiliki beberapa karakteristik tertentu, yakni bisa memahami berbagai gejala sosial dari berbagai sudut pandang, dan tidak dibatasi hanya pada ilmu yang dimilikinya. Maka dari itu, minat membaca haruslah tinggi.

Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah kurangnya minat mahasiswa dalam membaca dan menulis, mereka lebih suka berkutat dengan handphone daripada buku. Padahal, sebagai generasi pengubah bangsa, mahasiswa tidak boleh lelah untuk selalu membaca. Jangan hanya membawa gaya hidup yang pragmatis sampai dengan gaya pemikiran yang kolot.

Selengkapnya

4. Orang "Ketiga" yang Menyelamatkanmu dari Pasangan yang Salah

Sumber Gambar (Cerita Sebuah Kado - WordPress.com)
Sumber Gambar (Cerita Sebuah Kado - WordPress.com)
Sosok orang ketiga biasanya bermakna negatif, karena orang ketiga biasanya merupakan sosok perusak hubungan orang lain. Namun, menurut Kompasianer Boris Toka Pelawi, tak selamanya orang ketiga memiliki stigma buruk. Orang ketiga dapat dikatakan buruk tergantung momentum dan bagaimana kejadiannya.

Pada kasus orang ketiga yang merebut orang yang sudah memiliki pasangan, ini merupakan hal yang benar-benar salah karena mengganggu hubungan orang lain. Tetapi pada kasus lain misalnya hubungan kamu sedang sangat bermasalah sampai berkali-kali sudah putus-nyambung sampai kamu lelah, kemudian muncul orang lain yang bisa lebih memperhatikan dan menghargai kamu, di sini lah kamu mulai "tertarik".

Namun semua itu tidak berarti terasa mudah. Karena semua keputusan ada di tangan kita sendiri, apakah menyambut "orang baru" tersebut atau tetap mempertahankan berhubungan dengan orang yang sama. Mungkin ini lah salah satu jawaban atau bahkan "teguran" Tuhan untuk kamu.

Selengkapnya

5. Jadi Penulis Pemula, Selamanya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun