Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mungkinkah Siswa SMA yang Tega Membunuh Rekannya, Salah Asuhan?

4 April 2017   02:04 Diperbarui: 4 April 2017   21:09 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan pembunuhan yang dilakukan oleh siswa SMA terhadap rekannya. Pelaku yang masih di bawah umur tersebut disinyalir kesal akibat sering kepergok mencuri oleh korban. Ternyata banyak sekali faktor pendukung pagi pelaku melakukan tindakan keji itu salah satunya pola asuh orangtua.

Bukan hanya soal pembunuhan, stiker pribumi yang ramai diperbincangkan publik saat aksi 313 tempo hari juga menjadi fokus dari tulisan ini. Berikut adalah lima headline pilihan Kompasiana.

1. Faktor Ini Jadi Penyebab Siswa Taruna Nusantara Berani Lakukan Pembunuhan

Kresna (dua dari kiri). Sumber: Jawapos.com
Kresna (dua dari kiri). Sumber: Jawapos.com
Dunia pendidikan khususnya asrama menjadi sorotan. Baru-baru ini terkuak pembunuhan yang dilakukan oleh siswa SMA Taruna Nusantara terhadap rekannya. Kabarnya pelaku yang masih di bawah umur tersebut melakukannya lantaran kesal dipergok mencuri oleh korban.

Banyak sekali faktor yang dapat menjawab alasan pelaku membunuh korban. Menurut Kompasianer bernama  Endro S Efendi, bisa jadi faktor pola asuh orangtua yang keras kepada anak menjadi jawabannya. Maklum saja, praktisi hipnoterapi ini sering mendapat klien dari kalangan militer dengan keluhan stres, dendam, dakit hati hingga trauma dan akar masalahnya adalah cara asuh orangtua pasien.

Menurutnya sekolah asrama adalah model pembelajaran yang baik tapi orangtua wajib memberikan stimulus kasih sayang kepada anak. Endro menyebut bahwa buah hati ibarat baterai yang harus diisi dengan cinta. Lalu bagaimana mengisi baterai tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

(Selengkapnya)

2. Stiker 'Pribumi' di Aksi 313 Mengorek Kembali Trauma Tragedi 1998

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Pada aksi damai 313 beberapa hari lalu, beredar setiker bertuliskan pribumi. Menurut kompasianer bernama Giri Lukmanto, peristiwa ini persis dengan yang terjadi pada tragedi 1998. Banyak toko saat itu di pilox dengan kata pribumi semata-mata untuk menghindarkan penjaraan.

Kejadian saat ini seakan membuka luka lama bagi orang-orang yang merasakan peristiwa tersebut. Xenofobia atau perasaan benci terhadap orang asing seharusnya tidak diperbolehkan secara mutlak mempengaruhi pandangan seseorang.

Giri melanjutkan bahwa ketakutan pada pendatang tidak akan menjadikan seorang hidup dengan tenang. Lalu bagaimana cerita lengkapnya? Silahkan buka tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)


3. 7 Tips Pacaran dengan Budget di Bawah 50 Ribu

Ilustrasi. Rf123.com
Ilustrasi. Rf123.com
Banyak orang berpendapat bahwa pacaran itu menghabiskan uang, padahal ada banyak cara berhemat untuk menikmati kebersamaan dengan pasangan. Anda hanya perlu menyediakan dana sekitar Rp. 50.000 untuk menikmati waktu dengan si dia.

Kompasianer bernama RinaWiji Kartika menyebut ada tujuh hal yang bisa membuat aman kantung Anda selama pacara seperti mendatangi lokasi car free day.Di sana Anda bisa menikmati banyak pertunjukan, Anda juga bisa membuat video atau foto berdua dengan pasangan. Jika pasangan Anda terlihat bosan, coba tantang dia melakukan sesuatu seperti adu lari.

Penasaran dengan enam tips lainnya? Silahkan buka tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)

4. Tite Buat Timnas Brasil Kembali Bergairah

Tite sedang memberi instruksi kepada Neymar/ foto: fifa.com
Tite sedang memberi instruksi kepada Neymar/ foto: fifa.com
Tim Nasional Brasil kembali menjadi buah bibir setelah menjadi tim pertama lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia selain tuan rumah yang otomatis masuk. Kehebatan ini tak lepas dari tangan dingin Adenor Leonardo Bacchi atau akrab disapa Tite. Sang pelatih mampu membawa permainan indah khas negeri samba padahal Neymar cs porak poranda di Piala Dunia 2014 dan tersisih ketika babak penyisihan group pada ajang Copa America 2016.

Tite bukanlah sosok kemarin sore dalam dunia sepak bola Brasil, ia mampu membawa klub Corintias menjuarai Copa Libertadores dan Piala Dunia Antar klub tahun 2012. Pelatih kelahiran 25 Mei 1961 ini mampu melepas ketergantungan Tim Samba pada sosok Neymar untuk mencetak gol. Ia juga berhasil mengangkat performa pemain sekelas Paulinho dan Renato Agusto  ke level terbaik.

Kini publik Brasil optimis menatap peluang membawa pulang tropy Piala Dunia ke negaranya. Apa saja rekor lain yang telah ditorehkan Tite selama menukangi Selecao? Simak ulasann lengkapnya pada tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)

5. Taman Flora Surabaya, Ruang Multi Fungsi yang Bikin Jatuh Hati

Foto Pribadi Penulis / Claudya Elleossa
Foto Pribadi Penulis / Claudya Elleossa
Surabaya kini bersolek, di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini Kota Pahlawan diubah menjadi daerah ramah lingkungan dan warga lewat pembangunan taman. Ada dua jenis taman yang ada di sana yaitu taman aktif dan pasif.

Kali ini kompasianer bernama Claudya Elleossa mengunjungi taman aktif bernama taman flora. Di sana pengunjung akan disuguhkan dengan koleksi hewan dan tumbuh-tumbuhan disertai keterangan kegunaannya untuk kehidupan sehari-hari.

Taman flora juga dilengkapi dengan sarana bermain anak beserta jajanan. Ada yang menarik perhatian Claudya yaitu pedagang kue rangin yang memberi bongkahan es pada adonannya. Apa alasan sang penjual menambahkan es? Silahkan simak ulasan lengkapnya di bawah ini

(Selengkapnya)

(LUK)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun