Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Bunuh Diri dan Penyesalan Menjadi Seorang Guru

20 Maret 2017   19:32 Diperbarui: 20 Maret 2017   19:49 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini kami mencoba menyuguhkan lima artikel headline yang sayang Anda lewatkan untuk dibaca. Berikut adalah artikel headline pilihan hari ini.

1. Mencari Tahu Mengapa Orang Bisa Nekat Bunuh Diri

ilustrasi I health.com
ilustrasi I health.com
Baru-baru ini jagat dunia maya dikagetkan dengan video live seorang pria yang melakukan aksi gantung diri. Video itu akhirnya dihapus oleh pihak facebook. Fenomena bunuh diri sebenarnya juga ada di luar negri.

Kali ini kompasianer bernama Listhia H Rahman mencoba menjabarkan beberapa fakta mengenai fenomena bunuh diri. Pada artikel kali ini, ia percaya bahwa kejadian bunuh diri dilakukan oleh seorang yang tengah depresi. Niat untuk melakukan tindakan ini bisa datang sekitar beberapa jam atau bahkan dalam hitungan menit sebelum melakukan tindakan tersebut.

Lalu kalangan dari pria atau wanita yang lebih banyak melakukan bunuh diri? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini

(Selengkapnya)

2. Saya Menyesal Menjadi Seorang Guru

GETTY IMAGES | Huffington Post
GETTY IMAGES | Huffington Post
Kali ini Kompasianer bernama Intan Nurcahya menurutkan pengalamannya beserta beberapa teman-temannya sebagai seorang guru. Intan menceritakan beberapa kisah murid rekan seprofesinya itu lupa dengan jasa-jasanya.

Kejadian tersebut terjadi bukan pada alumni yang sudah lama tak bertemu, tetapi para siswa yang baru lulus. Intan pun mengingat bagaimana ia memperlakukan beberpa murid-muridnya sehingga ia menilai, sebagai seorang guru dirinya wajib introspeksi diri agar pengalaman kelam ini tidak terjadi.

Bagaimana perenungan Intan? Silahkan baca selengkapnya pada tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)

3. 7 Hal Positif yang Akan Kamu Dapatkan Jika Merantau ke Luar Negeri

whd.erth.biz
whd.erth.biz
Kegiatan merantau seakan menjadi ajang lumrah bagi penduduk di Indonesia. Merantau seakan tradisi tersendiri bagi penduduk Minang. Tapi bagaimana dengan agenda merantau ke luar negeri, pasti banyak orang menganggap tidak enak karena perbedaan kultur.

Kompasianer bernama Tareq Albana menuturkan keuntungan merantau ke negeri orang. Menurut Tareq, jika melakukan hal tersebut mampu mendapat banyak teman, mengubah kepribadian seseorang menjadi lebih mandiri, dan belajar beradaptasi di tempat asing.

Masih ingin tau mengenai manfaat merantau ke negeri orang? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

(Selengkapnya)

4. Menyoal Go-Jek Menjadi Sponsor Utama Liga 1 Indonesia

Go-Jek Menjadi Sponsor Utama Liga 1/ Sumber : Kompas
Go-Jek Menjadi Sponsor Utama Liga 1/ Sumber : Kompas
Liga 1 akan bergulir pada 15 April 2017, tapi ada satu yang mengejutkan publik yaitu majunya PT GO Jek Indonesia sebagai suponsor utama pada kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia. GO Jek merupakan perusahaan jasa pelayanan yang baru beberapa tahun berdiri. Perusahaan ini tak memiliki rekam jejak mendanai sebuah liga.

Menurut Kompasianer bernama Arnold Adoe sponsor liga tertinggi di Indonesia didominasi oleh perusahaan rokok. Sulitnya menemukan sponsor liga merupakan masalah klasik di Tanah Air, nilai komersial yang besar membuat banyak partner berpikir dua kali untuk menjadi sponsor.

Lalu mengapa GO Jek berani menjadi sponsor liga terbesar di Indonesia ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

(Selengkapnya)

5. Power Point Bukan Papan Tulis, Inilah Cara Gunakan Power Point!

Sumber Gambar : Decoding Success | empowerlounge.com
Sumber Gambar : Decoding Success | empowerlounge.com
Dunia pendidikan dan pekerjaan dewasa ini amat dekat dengan penggunaan Power Point. Aplikasi ini digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan presentasi.

Namun penggunaan Power Point mengalami penggeseran, Kompasianer bernama Boris Toka Pelawi menuturkan pengalamannya menggunakan aplikasi ini. Menurutnya banyak orang menggunakan aplikasi ini tanpa kreatifitas. Ada juga yang memuat banyak tulisan, padahal menurut Kompasianer yang kerap disapa Bang Bo ini penyuguhan Power Point digunakan sebagai pengingat materi pembicara.

Lalu bagaimana penuturan lengkapnya? Simak ulasan lengkapnya di bawa ini

( Selengkapnya)

(LUK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun