Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Karang Raja Ampat Rusak dan Uban yang Datang tak Kenal Usia

17 Maret 2017   21:28 Diperbarui: 18 Maret 2017   10:00 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali kami akan menghadirkan lima artikel headline pilihan yang mungkin luput Anda baca hari ini. Berikut adalah tulisan pilihan kami. 

1. Kapal Pesiar Asing Kandas di Raja Ampat, Kok Bisa?

MV Caledonian Sky kandas di laut dangkal perairan Raja Ampat, Papua Barat, 4/3-2017 (Sumber: epa.eu/disasters-photos)
MV Caledonian Sky kandas di laut dangkal perairan Raja Ampat, Papua Barat, 4/3-2017 (Sumber: epa.eu/disasters-photos)
Beberapa hari terakhir Indonesia dihebohkan dengan berita rusaknya terumbu karang di Raja Ampat oleh sebuah kapal pesiar asal Inggris. Kompasianer Syaiful W. HARAHAP menuturkan mengenai hal ini. Menurutnya, hal yang patut dipertanyakan adalah mengapa kapal secanggih ini bisa kandas di Raja Ampat.

"Sebuah media online khusus tentang cruisemenyebutkan tempat kandas kapal adalah one of the most bio-diverse coral reefs in the world (cruisecapital.co.uk, 8/3-2017). Itu artinya nahkoda kapal itu mengabaikan kekayaan alam negeri. Maka, amatlah layak kalau kemudian Indonesia menuntut ganti rugi kepada operator kapal pesiar itu," tulis Syaiful.

Kapal yang kandas di terumbu karang mengindikasikan nahkoda seharusnya tahu persis lambung kapal tidak akan sobek oleh terumbu karang. Nahkoda selayaknya bisa menghindari batu karang karena ada peringatan dari mercusuar. Selanjutnya, alasan mengapa kapal itu bisa lolos karena mungkin nahkoda memanfaatkan situasi pasang dan surut air laut.

(Selengkapnya)

2. Melancong ke Paris dengan Transportasi "Online" a la Eropa

Ilustrasi: softonic.com
Ilustrasi: softonic.com
Konflik transportasi onlineakhir-akhir ini semakin merajalela. Melihat hal ini, Kompasianer I Putu Alit Putra membagikan pengalamannya menaiki transportasi online di Eropa. Ketika Alit sedang studi di Jerman kala itu, transportasi online di Indonesia belum seheboh seperti sekarang ini.

Transportasi onlineawalnya tersedia dengan mekanisme sharing yang berbeda dengan mekanisme yang sudah dikenal saat ini. Biaya perjalanan menjadi lebih murah karena dibagi antara pengemudi dan orang yang ikut nebeng tersebut. Platform ini di Eropa dinamakan BlaBlaCar. Alit mengawali perjalanan dengan BlaBlaCar tersebut ketika ia ingin mengunjungi Paris untuk Tour de Europe.

BlaBlaCar ini rupanya bisa menjadi moda transportasi alternatif karena tarif kereta dan bus yang cukup mahal. Alit memesan via website BlaBlaCar. Biayanya pun ternyata bisa 5 kali lebih murah daripada tarif kereta. Tapi menurutnya, bapak-bapak yang membawa mobil untuk BlaBlaCar ini berperawakan cukup menyeramkan dan membuat Alit serta teman-temannya agak khawatir karena takut mereka akan diculik.

(Selengkapnya)

3. "Skip Challenge", Trauma Tumpul pada Dada

Sumber gambar: tribunnews.com/instagram
Sumber gambar: tribunnews.com/instagram
Permainan Skip Challenge merupakan permainan berbahaya yang mendadak viral akhir-akhir ini. Kompasianer dr.La Mail Ziha pun ikut angkat bicara mengenai permainan yang berisiko tinggi ini.

Menurutnya, skip challenge dapat dengan sengaja membuat dada trauma, khususnya trauma tumpul pada dada. Hal ini sangat berbahaya dan berakibat fatal karena ketika dada ditekan, maka akan terjadi perubahan tekanan pada dada. Perubahan tekanan ini juga mendorong organ-organ di dalam dada seperti paru-paru, jantung, dan lain-lain.

Perubahan tekanan yang tiba-tiba ini pada akhirnya akan mengurangi suplai oksigen ke otak. Jika suplai oksigen ke otak berkurang, akan berakibat matinya sel-sel saraf. Matinya sel saraf ini yang ditakutkan terjadi pada permainan skip challenge.

Selengkapnya

4. Masih Muda Kok Beruban?

ilustrasi I https://nature2tech.files.wordpress.com
ilustrasi I https://nature2tech.files.wordpress.com

Seseorang yang telah berusia lanjut identik dengan uban, nyatanya manusia dengan rentan umur 20 hingga 30 tahun juga bisa beruban. Fenomena ini dengan gamblang dijelaskan oleh Kompasianer bernama Listhia H Rahman.

Menurutnya, kejadian ini bisa terjadi karena bawaan dari orangtua. Penyebab lainnya bisa terjadi karena seseorang kekurangan vitamin B12, sehingga dianjurkan untuk banyak memakan ikan, keju, susu, daging, atau kedelai.

Lalu bagi Anda yang perokok, mungkin itulah asal muasal kedatangan uban dalam kepala Anda. Bagaimana cerita lengkapnya? Silahkan buka tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)

5. Pilkada Jawa Barat 2018, Kumaha Bejana*?

Bupati Purwakarta, Deddy Mulyadi dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sumber: Hallojabar.com
Bupati Purwakarta, Deddy Mulyadi dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sumber: Hallojabar.com
Pilkada Jawa Barat akan berlangsung pada 2018 tapi gaungnya telah dirasakan sejak kini. Semua ini terjadi lantaran banyak pejabat daerah dengan nama tenarnya digadang-gadang akan maju memperebutkan kursi Jabar 1. Tetapi pertanyaan terbesar dari perhelatan ini adalah akankah PKS mampu mengulangi sukses di dua periode sebelumnya?

Kompasianer bernama Adjat R. Sudradjat menilai Gubernur Ahmad Heriawan telah mencapkan pengaruhnya di Jawa Barat. Terbukti ia telah menang dua periode, namun keduanya tidak lepas dari para wakilnya yang memiliki rekam jejak sebagai artis Ibu Kota.

Lalu bagaimana peta perpolitikan Jawa Barat? Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.

(Selengkapnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun