Mi instan di Indonesia menjadi salah satu makanan yang paling banyak dikonsumsi. Selain harga yang hemat, penyajiannya pun sangat mudah. Banyak yang menganggap mi instan berbahaya bagi kesehatan tubuh, namun jika dilihat secara objektif, kenyataannya tidak demikian.
Artikel tentang mi instan ini menjadi salah satu headline pilihan hari ini. Selain itu, ulasan tentang Piala Presiden dan warga Boyolali yang lumpuh selama 20 tahun tanpa adanya bantuan pemerintah pun bisa Anda baca dalam headline pilihan hari ini.
1. Melihat Bahaya Mie Instant dengan Berimbang
Salah satunya adalah untuk memaksimalkan pengawetan mi yang diproduksi di Indonesia ini menggunakan teknik deep frying. Teknik inilah yang menjadi bukti bahwa mi tidak mengandung lilin. Namun teknik ini membuat kandungan lemak jenuh menjadi semakin tinggi.
2. Di India, Sebelum Menikah Anda Harus Punya Toilet
Bagaimanapun juga, toilet di luar rumah, di atas kolam atau di sungai keberadaannya sangat tidak sehat. Apalagi jika dibangun dengan seadanya.
3. Piala Presiden: Regulasi Baru, Turunkan Kualitas Pertandingan?
Namun, dengan membatasi usia pemain maka para pemain senior akan lebih terbatas pergerakannya. Padahal pemain senior ini memiliki kualitas yang jauh lebih baik dan dapat memberikan atau berbagi pengalaman pada pemain muda.
4. Media Sosial Bukan Televisi untuk Menonton Hidup Orang Lain
Dengan didorong rasa 'kepo' alias ingin tahu, kita menonton apa yang mereka siarkan. Tapi sadarkah bahwa menonton kehidupan orang lain di media sosial tak ubahnya kita tengah menonton sebuah iklan di televisi.
5. Warjiman 20 Tahun Lumpuh tanpa Mendapat Bantuan Medis di Boyolali
Mantan tukang becak ini tinggal bersama ibu kandungnya. Kondisi ekonomi keluarga ini juga sangat memprihatinkan. Untuk menyembuhkan penyakitnya ini, keluarganya menempuh pengobatan alternatif, sayangnya kondisi tidak berangsur membaik.
Pemerintah pun belum tergerak untuk menolong warga ini. Selama ini warga sekitar menggalang dana untuk memberikan bantuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H