Layaknya virus, kepemilikan sebuah blog kini semakin menjalar di antara netizen. Blog adalah platform yang mewadahi catatan yang dibuat penulis dengan tujuan tertentu. Para pemilik blog tentu ingin blog miliknya dikunjungi banyak pembaca. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah orisinalitas agar menarik minat pembaca.
Pembahasan menarik tentang orisinalitas blog ini merupakan salah satu headline pilihan Kompasiana hari ini. Selain itu, Anda ada juga artikel tentang cerita legenda air terjun Coban Rondo juga tentang Australia Open 2017 yang disinyalir menjadi ajang kebangkitan para jagoan tenis tua.
Semua artikel tersebut bisa Anda baca dalam headline pilihan Kompasiana berikut ini.
1. Membuahi Orisinalitas Blog
Sayangnya, maraknya blogger dan tulisannya seringkali tidak diimbangi dengan kualitas keorisinalitasnya. Dengan mencatut isi tanpa sumber, sama halnya seperti berbicara melalui “mulut” orang lain. Orisinalitas itu penting. Mengapa penting jika dilihat pada perannya?
Pertama, tentu akan menjadi identitas dan kebanggaan tersendiri bagi blogger jika tulisan blog-nya orisinal. Identitas tertentu akan melekat pada tulisan yang orisinal. Kedua, tulisan blog yang orisinal dapat menambah pengetahuan yang baru bagi netizen. Ketiga, memberantas praktik budaya negatif seperti plagiat, mencuri ide, kemudian dengan sembrono mengcopy-paste pada tulisan blog lainnya.
Apapun itu realitasnya blog memang sudah terlanjur banyak “diludahi” oleh perbuatan copy-paste, ‘plagiat’ oleh oknum-oknum yang tidak sadar betapa pentingnya menghargai buah dari orisinalitas.
2. Mending Punya Teman Penurut atau Teman yang Banyak Ngomong?
Jawaban yang paling ideal pasti adalah medium, tidak terlalu nurut dan juga tidak terlalu banyak membantah. Namun penulis artikel ini menegaskan bahwa ia akan lebih memilih teman yang bisa mengajaknya berdebat.
Karena pergaulan juga merupakan salah satu jalan untuk kita mengembangkan diri. Jika memiliki teman yang hanya selalu setuju dengan pendapat kita, maka kita tidak akan banyak berkembang dan menemukan hal baru.
3. Menyingkap Cerita Legenda Air Terjun Coban Rondo
Konon dalam sejarahnya Coban Rondo sebenarnya merupakan bagian dari kelompok air terjun bertingkat. Dimulai dengan air terjun kembar bernama Coban Manten, yang bergabung menjadi satu dinamakan Coban Dudo, dan kemudian mengalir ke bawah dengan nama Coban Rondo.
Lokasi wisata Air Terjun Coban Rondo ini cukup mudah dijangkau dan tempatnya memang cukup strategis. Tepatnya di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jika Anda dalam perjalanan dari Kota Malang, maka menujulah Kota Wisata Batu.
Setelah membayar tiket masuk Air Terjun Coban Rondo, teruslah menyusuri jalan akan bertemu beberapa lokasi wisata lain. Seperti Labirin Coban Rondo hingga Coban Tengah, ada pula tempat-tempat bersantai, berkemah dan menginap di perjalanan menuju Air Terjun Coban Rondo Malang.
4. Penyelundupan Senjata dan 'Shodancho' si Eka Kurniawan
Belum tentu juga pasukan Polri sungguh-sungguh terlibat di dalam penyelundupan itu. Polri sendiri telah memberikan klarifikasi tentang ketidakterlibatan mereka dan menyampaikan sejumlah kejanggalan atas kasus tersebut.
Terlepas dari apapun hasil investigasi nanti, kasus ini mengingatkan pada buku-buku sejarah dan novel-novel tentang angkatan perang kita, tentara dan polisi (dahulu polisi satu badan dengan tentara, ABRI). Di dalam perang kemerdekaan, pun masa-masa setelah kemerdekaan, kita mendengar banyak kisah bagaimana para serdadu yang berjuang untuk kemerdekaan itu menjadi pisau bermata dua.
5. Australian Open 2017 Ajang Kebangkitan Para Jagoan Tua
Pertandingan final tunggal putra Australian Open 2017 menghadirkan duel klasik antara Roger Federer versus Rafael Nadal. Gelar juara akhirnya direbut oleh Federer dengan skor 6-4 3-6 6-1 3-6 6-4, dalam duel selama tiga jam 37 menit.
Rafael Nadal mampu menunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadi runner up Australian Open. Dalam dua tahun , petenis Spanyol berusia 30 tahun tersebut terpuruk karena diganggu cedera akut, sehingga sempat terlempar dari daftar 10 pemain putra ranking terbaik dunia. Nadal sebelumnya terakhir tampil dalam final Grand Slam di French Open tahun 2014.
Di sektor ganda putri, petenis Amerika Serikat, Bethanie Mattek-Sands (31 tahun) berhasil menjuarai Australian Open 2017 bersama rekan duetnya Lucie Safarova. Australia Open 2017 ini memang diwarnai dengan munculnya jagoan-jagoan lawas yang kembali menjadi juara.
(YUD)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H