PROLOG
"Apakah penguasa melirik Papua hanya karena emas ? - lalu kalau emasnya sudah habis bagaimana ? "
Itulah penggalan kalimat yang dilontarkan seorang pemateri saat mengikuti kegiatan di salah satu Universitas di Yogyakarta.
Sebuah kalimat simple namun sangat reflektif.
PENGUASA : MENTAL "TUNGGU TUMBAL"
-----------------------
Sebagai bagian dari NKRI, Papua tentunya layak dan harus mendapat perlakuan yang sama dengan Provinsi lain dalam beragam hal mulai dari paket kebijakan sampai pada konsistensi eksekusi kebijakan tersebut di Tk. Daerah karena adanya desentralisasi.
Papua dan Papua Barat sampai saat ini masih rentan dengan masalah Pendidikan dan Kesehatan. Hal ini kemudian tercermin dan terbukti dari beberapa potret atau fenomena yang terjadi dan viral belakangan ini.Â
Kasus Gizi Buruk dan Campak di Asmat yang meregang nyawa anak-anak di Asmat.
Hal ini dipertegas dengan Human Index Development dimana Papua masih harus menduduki posisi guru kunci.
Penguasa (Negara dan Daerah) baru sibuk saat kasus telah terlanjur terjadi. Â Saat "Nasi sudah jadi bubur" atau dalam bahasa Papua "Sagu su jadi Papeda-dan Papeda su kering" sehingga sudah tidak bisa dinikmati lagi.
Seharusnya ada langkah antisipatif berkelanjutan untuk meminimalisir potret ini agar tidak terus menunjukkan tren yang meningkat.
Tentu tidaklah elegan saat kita kemudian hanya melihat hal negatif dan mengaktualisasikan dengan kritikan. Tetapi tanpa bermaksud mengabaikan prestasi yang telah dicapai hendaklah ini menjadi refleksi bersama.
HARAPAN: PAPUA BUKAN "BANGKAI" TAPI "BINGKAI" NKRI
---------------------
Papua di mata penguasa diharapakan bukanlah dianggap seperti "bangkai". Sesuatu yang kemudian tidak produktif lagi.
Mari mereview beberapa potret pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Saat dimana nyawa begitu mudahnya meregang.
Bukan hanya meregang karena timah panas tetapi karena juga banyak yang meregang nyawa karena kurangnya perhatian yang komit dan berkelanjutan dalam beragam sektor terlebih kesehatan.
(Orang) Papua bukanlah binatang buruan tetapi manusia seutuhnya yang serupa dengan citra Allah.
(Orang) Papua adalah bingkai Indonesia yang menjadi bagian penting bagi negara Indonesia sama seperti wilayah lain.
EPILOG
-------------
Indonesia bukanlah bhineka jika yang ada hanya kulit putih tanpa kulit hitam.
Indonesia bukanlah bhineka jika yang ada hanya rambut lurus tanpa rambut keriting.