Dan, aku ditemani hening angin serta sunyi hati
ketika mengulik detak kenangan yang tetiba lintas di mata batinku
Mengapa terus-menerus engkau hadirkan di pelupuk mata?
benarkah supaya aku tak mampu melupakanmu?
Padahal, engkau yang sengaja memergikan aku dari semayam hatimu...
padahal, engkau juga yang menciptakan kenang di atas genang sedih mataku
Dengarlah,
kepadamu aku berbisik lewat sepertiga malam ini...
   " Jika semesta berkehendak,beri saja ruang untuk tahtahkan lagi
     perasaan indah yang dulu meraja atas kita berdua"
Kalaupun engkau menolaknya
genapkanlah rasa kehilanganku dengan
usah lagi menitipkan rindumu
atas sepertiga malam seperti malam ini...
Aku merasakan sungguh,
meski hujan merintik di luar sana,
mencoba menghalangi sasmita rindumu tiba di sudut kamar
#delapanfeb2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H