Mohon tunggu...
LuhPutu Udayati
LuhPutu Udayati Mohon Tunggu... Guru - ora et labora

Semua ada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Sepertiga Malam

8 Februari 2024   21:06 Diperbarui: 8 Februari 2024   21:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input dokumen pribadi

Dan, aku ditemani hening angin serta sunyi hati
ketika mengulik detak kenangan yang tetiba lintas di mata batinku

Mengapa terus-menerus engkau hadirkan di pelupuk mata?
benarkah supaya aku tak mampu melupakanmu?
Padahal, engkau yang sengaja memergikan aku dari semayam hatimu...
padahal, engkau juga yang menciptakan kenang di atas genang sedih mataku

Dengarlah,
kepadamu aku berbisik lewat sepertiga malam ini...

     " Jika semesta berkehendak,beri saja ruang untuk tahtahkan lagi
         perasaan indah yang dulu meraja atas kita berdua"

Kalaupun engkau menolaknya
genapkanlah rasa kehilanganku dengan
usah lagi menitipkan rindumu
atas sepertiga malam seperti malam ini...

Aku merasakan sungguh,
meski hujan merintik di luar sana,
mencoba menghalangi sasmita rindumu tiba di sudut kamar

#delapanfeb2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun