dan,kukabulkan renjana yang pernah tersimpan
dalam lipatan sunyimu
berharap Â
kau bentangkan karpet merah
agar jejak hati yang pernah terpaut
tak lagi tersesat...
namun demikian
hatimu tetap utuh seperti puisi
hanya kau yang paham
dan aku...
aku,
tak dapat menerjemahkannya
andai kau tahu
di sini aku
utuh merapal rindu
seperti mantram
menjelang tidur dinihariku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!