Mohon tunggu...
D Y. Warami
D Y. Warami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dengar musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Digilir Cinta

24 Januari 2024   04:24 Diperbarui: 24 Januari 2024   12:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah rembulan gemilang,

Cinta memburai dalam gelap malam.

Seperti riak ombak yang tak terduga,

Hati tergilir dalam pesona asmara.

Pandangan pertama, seribu makna,

Terjalin rindu dalam senyumnya.

Cinta yang menyelinap tanpa aba-aba,

Menari-nari di antara kata-kata.

Luka dan bahagia bergandengan tangan,

Puisi cinta yang tak terungkapkan.

Dalam pelukan, rasa menjadi puisi,

Digilir cinta, dalam irama hati.

Takdir mengalir seperti sungai,

Mencipta kisah yang tak terlupakan.

Dalam seribu kata, tersemat cinta,

Puisi yang menggelora, tak terhentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun