Mohon tunggu...
Tuan Takurr
Tuan Takurr Mohon Tunggu... -

Senang Mengekpresikan Segala Sesuatu Dengan Hasil Karya Nyata.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tank Leopard, Selangkah Lagi Dimiliki Indonesia?

25 Februari 2012   01:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   10:01 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330134578427516036

[caption id="attachment_173340" align="aligncenter" width="640" caption="Foto Leopard dari Om Google ya"][/caption]

Dipastikan kalangan Dewan Perwakilan Rakyat akan mengiyakan pembelian Tank Leopard untuk memperkuat armada TNI Angkatan Darat. Tinggal menunggu momentum saja pembelian Tank Leopard untuk memperkuat kekuatan tempur TNI tersebut. Nah untuk saat ini, pembelian main battle tank atau tank berat Leopard masih menunggu persetujuan parlemen Jerman dan parlemen Belanda.

Sejauh ini,  pemerintah Indonesia berusaha meyakinkan kedua negara tersebut, bahwasanya Indonesia sangat-sangat membutuhkan tank berat itu. Oleh karena itu, kini Indonesia meyakinkan parlemen Jerman dan Belanda agar menyetujui rencana itu. Misalnya, tidak akan menggunakan tank itu untuk menyerang negara lain, tetapi hanya untuk mempertahankan negara dari serangan pihak luar. Menhan Purnomo Yusgiantoro menekankan, Indonesia membutuhkan tank berat karena yang dimiliki selama ini hanya tank ringan, seperti Scorpion dan AMX 13.

“Kami percaya, negara yang kuat harus memiliki sistem pertahanan yang kuat. Di negara maju manapun,  ketika ekonomi membaik, sistem pertahanannya pasti membaik,” ujar Purnomo, seperti dikutip dari harian kompas, Kamis (23/2/2012).

Sangat sepakat sekali apa yang dikatakan Menhan Purnomo Yusgiantoro tersebut, negara yang memiliki tingkat ekonomi yang sudah membaik, tentunya membutuhkan sistem pertahanan yang maju. Dengan adanya kemajuan sistem pertahanan itu, tentunya akan terus meningkatkan kekuatan yang lainnya.

Seperti kita ketahui, di negara Jerman dan Belanda, sama seperti Indonesia ketika ingin menjual dan membeli alat persenjataannya tentu harus mendapatkan persetujuan dari parlemen masing-masing negara. Tentunya, Indonesia harus benar-benar bisa meyakinkan negara seperti Jerman dan Belanda bahwasanya  memang benar Indonesia sangat membutuhkan tank berat untuk mempertahankan wilayahnya, dan bukan untuk menyerang negara lain. Itu pasti.

Nah, satu hal lagi yang sangat penting menurut saya adalah, selain pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan legislatif harus benar-benar bersatu guna mendukung pembelian Tank Leopard itu. Dengan adanya dukungan dari pemerintah Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat, tentunya kita tinggal selangkah lagi untuk memiliki Tank Leopard, yakni dengan lobi dan meyakinkan parlemen Jerman dan Belanda.

Selain itu, peran media massa di Indonesia, baik media elektronik, media cetak dan media televisi pun harus benar-benar mendukung pembelian Tank Leopard itu. Menurut saya, media di Indonesia haruslah beropini ataupun memberitakan hal-hal yang mendukung pembelian Tank Leopard itu. Ini adalah alasan yang sangat rasional jika Indonesia harus benar-benar memiliki Tank Leopard.

Menurut saya, polemik ataupun perdebatan di Indonesia haruslah selesai, dan langkah selanjutnya adalah satu meyakinkan parlemen Jerman dan parlemen Belanda. Tentu ini bukan pekerjaan mudah, dan membutuhkan waktu. Namun yang pasti, kita sebagai warga negara Indonesia haruslah benar-benar yakin bahwasanya Tank Leopard itu nantinya akan menjadi milik Indonesia. Kepemilikan Tank Leopard untuk TNI Angkatan Darat tinggal menunggu momentum yang tepat, salah satunya adalah persetujuan parlemen Jerman dan parlemen Belanda. Semoga Leopard benar-benar dimiliki Indonesia, untuk memperkuat armada darat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun