Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Apakah Lonely Marriage Bisa Dihindari?

26 Oktober 2024   06:39 Diperbarui: 26 Oktober 2024   22:40 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pasangan hidup bersama dalam satu atap rumah yang sama, tetapi kenapa bisa merasa kesepian? Apakah sudah tidak ada rasa di sana? Benarkah menjaga api cinta pernikahan lebih sulit daripada ketika waktu pacaran?

Bahkan kita percaya, pernikahan adalah jalan untuk mengobati kesepian kala masih melajang. Tetapi, kenapa setelah menikah justru merasa kesepian?

Ya, merasa kesepian. Karena kita masih tinggal di bawah atap yang sama, menjalani hari bersama, bahkan mengasuh anak dengan cinta yang tak pernah terbagi sedikitpun.

Ketika kita kesepian itu merupakan tanda bahwa ada masalah mendasar dalam hubungan pernikahan atau pribadi dengan pasangan yang perlu segera diatasi.

Lonely marriage, begitu istilahnya.

Apalagi bisa dibilang bahwa pernikahan adalah hubungan jangka panjang yang butuh komitmen antarpasangan.

Nah, dalam menjalani kemudian merasa kesepian dan terisolasi, bahkan asing kepada pasangan, yang mana ada yang tidak baik-baik saja dalam kualitas maupun kuantitas pernikahan.

Wajarkah perasaan seperti itu? Lebih jauh lagi, jika tidak, apakah berpisah adalah solusinya?

Dapatkah lonely marriage diperbaiki dan hindari? Bagaimana kita mengetahui tanda-tanda bahwa kita sedang menuju fase kesepian dalam pernikahan?

Kompasianer punya pengalaman serupa? Bagaimana rasanya ketika menjalani masa-masa tersebut? Apa yang jadi titik balik untuk mengubah itu jadi lebih baik?

Silakan tambah label Lonely Marriage (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun