Rentetan kontestasi Pilkada 2024 akhirnya dimulai, pada Selasa (27/08) telah dibuka pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Apa yang menarik dari Pilkada 2024 kali ini?
Setelah apa yang terjadi pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) hingga batalnya Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada ternyata membuka banyak pertanyaan, seperti apakah akan banyak bacalon yang mendaftar? Apakah hitung-hitungan tiap partai tepat dalam mengusung para calonnya?
Oleh karena itu, banyak yang beranggapan kalau Pilkada 2024 akan berjalan begitu sengit. Kandidat alternatif bermunculan koalisi partai juga sedikit banyak berubah selepas Pilpres 2024.
Terlebih sejumlah partai politik yang sebelumnya tidak bisa mengusung kandidat sendiri, lantaran terhalang ambang batas pencalonan, kini memutuskan untuk mengajukan kandidatnya.
KPU juga berupaya, seperti dikutip dari HARIAN KOMPAS, turunnya syarat ambang batas pencalonan kepala daerah tidak menutup potensi munculnya calon tunggal.
Namun, apakah dengan banyaknya pilihan ini membuat Pilkada 2024 jadi lebih seru? Atau, justru sebagai pemilih kita makin sulit menentukan akan bingung mencoblos siapa kelak?
Kami juga ingin tahu, adakah program-program seperti apa yang ingin sekali ditawarkan bacalon kepala daerah? Kenapa itu dianggap urgen dijalankan di tempat tinggal Kompasianer?
Silakan tambah label Pendaftaran Pilkada 2024 (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H