Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Forgive But Not Forget", Mengapa Selalu Begitu, Ya?

9 Agustus 2024   21:01 Diperbarui: 10 Agustus 2024   05:01 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari Pixabay

Kompasianer, apa sih yang bikin kita mudah sekali memaafkan tetapi sulit sekali melupakannya? Apakah itu bentuk berpura-pura untuk memaafkan, tetapi sesungguhnya masih mendendam?

Momen seperti itu lazim sekali kita mengenalnya dengan 'forgive but not forget'; memaafkan, tetapi bukan berarti melupakan.

Padahal, kan, alasan untuk seseorang mampu memaafkan seperti diucapkan psikolog Michael McCullough, yaitu tidak ada motivasi untuk membalas dendam, tidak menghindari pelaku, niat berdamai dengan tulus, mampu memulihkan hubungan pelaku.

Sederhananya memaafkan itu merupakan proses yang membutuhkan waktu dan usaha untuk membebaskan diri dari beban emosi negatif.

Nah, adakah peristiwa atau kejadian yang membuat Kompasianer berada di posisi seperti itu?

Alasan apa yang melatarbelakangi sehingga sulit memaafkan sekaligus melupakan rasa sakitnya? Bagaimana selanjutnya hubungan yang terjalin dengan orang tersebut?

Dari semua pengalaman yang pernah dialami, bagaimana caranya Kompasianer memaafkan seseorang? Adakah langkah-langkah yang dilakukan sampai akhirnya memberikan maaf?

Ceritakan dong, pengalaman Kompasianer saat berada di momen tersebut di Kompasiana. Jangan lupa untuk sertakan label Memaafkan Lalu Melupakan (menggunakan spasi) pada tiap konten yang kamu buat, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun