Kompasianer, kamu pasti sudah dengar, kan, kalau Starlink sudah mulai beroperasi di Indonesia? Menurut kamu, apakah ini solusi yang kita butuhkan selama ini, terutama untuk dunia pendidikan kita?
Baru-baru ini layanan internet satelit orbit rendah bumi, Starlink, resmi beroperasi di Indonesia.
Internet besutan Elon Musk ini diklaim sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur dari internet tradisional, karena Starlink berbasis satelit.
Bahkan Starlink memang didesain khusus untuk tempat-tempat yang kurang--atau sama sekali belum--terjangkau internet, khususnya di daerah terpencil.
Dengan terjangkaunya daerah terpencil oleh internet, kesempatan, pemerataan, dan peningkatan kualitas pendidikan bukan lagi suatu hal yang harus kita tunggu lebih lama.
Kemudahan akses internet maka kesetaraan dalam pendidikan menjadi lebih nyata. Anak-anak di daerah terpencil yang sebelumnya mungkin merasa terisolasi atau tertinggal, kini memiliki kesempatan dan peluang sama untuk belajar serta berkembang. Pun demikian dengan para tenaga pengajar.
Kebayang enggak sih, kalau semua orang di pelosok Indonesia bisa mendapatkan akses internet sekaligus kesempatan belajar yang sama? Hmmm... jadi penasaran nih, setuju enggak kamu kalau Starlink bisa jadi solusi terkait permasalahan ini? Atau menurutmu ini hanya hype belaka?
Lain itu, apakah kita siap untuk menghadapi pemerataan akses internet ini? Dan bagaimana kita perlu mempersiapkannya?Kemudian, bagaimana kamu melihat dampak jangka panjang kehadiran Starlink ini terhadap ekonomi atau budaya, misalnya, di Indonesia?
Tak ketinggalan, apakah kamu tertarik menggunakan Starlink? Atau justru kamu sudah mencobanya? Bagaimana pengalamanmu?
Kompasianer, yuk berbagi opini dan gagasan soal ini di Kompasiana. Jangan lupa juga tambahkan label Internet Starlink pada tiap konten yang kamu buat. Bagaimanapun, opini kamu sangat berarti lho bagi pembaca.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya