Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Destinasi Wisata Berbasis Masyarakat Lokal, Memangnya Bisa?

17 Desember 2023   15:07 Diperbarui: 19 Desember 2023   00:12 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, mau liburan ke mana akhir tahun ini? Pernah berencana mengunjungi lokasi ekowisata berbasis masyarakat lokal? Hmm.. seperti apa ya ekowisata berbasis masyarakat lokal itu?

Coba diingat-ingat, apakah destinasi wisata yang pernah kamu kunjungi memberi manfaat bagi penduduk di sekitarnya? Atau bisa juga dibalik, sejauh apa komunitas di sekitar situ terlibat aktif dalam pengembangan destinasi wisata?

Kali ini Kompasiana berkolaborasi dengan Kompasianer Yustisia Kristiana untuk menantang kamu berbagi cerita, pandangan dan gagasan mengenai pentingnya peran masyarakat lokal dalam pemajuan pariwisata berkelanjutan.

Menurutmu, bagaimana pelibatan masyarakat lokal penting bagi pariwisata yang berkelanjutan? Misalnya demi mempertahankan alam yang tetap lestari, terhindar dari eksploitasi, kebudayaan yang diestafetkan, atau persaingan usaha yang sehat?

Yustisia Kristiana merupakan Ketua Program Studi Usaha Perjalanan Wisata dan Pariwisata Universitas Pelita Harapan (UPH). Di UPH ia mengajar mata kuliah Ekowisata, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Jasa, Pengantar Pariwisata, serta Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan.

Berpengalaman mengajar selama 18 tahun, Yustisia telah menerbitkan berbagai publikasi karya ilmiah. Tak ketinggalan, dia juga menghasilkan sebuah karya buku berjudul "Buku Ajar Studi Ekowisata".

Perhatian Yustisia terhadap pewujudan pariwisata berkelanjutan di Indonesia dilatarbelakangi oleh keyakinannya terhadap pentingnya peran krusial masyarakat lokal dalam berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, media, dan wisatawan itu sendiri.

Namun, masyarakat lokal juga perlu mendapat edukasi sehingga dapat optimal menjalankan perannya, terutama dalam pengenalan nilai lokal dan pengembangan potensi ekonomi. Di sisi lain, masyarakat lokal juga perlu diberi dukungan. Tetapi dukungan seperti apa?

Menurut Yustisia, Desa Nglanggeran di Yogyakarta bisa menjadi contoh praktik yang baik. Dikelola oleh Sugeng Handoko, desa wisata alam di Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil memberikan manfaat kepada masyarakat lokal. Maka tak heran jika Sugeng berhasil mendapatkan tanda kehormatan Satyalancana Kepariwisataan pada Agustus 2023 lalu.

Nah Kompasianer, bagaimana pendapatmu mengenai pariwisata berkelanjutan kita saat ini? Seberapa jauh masyarakat lokal terlibat dan mendapatkan manfaat? Desa wisata apa yang pernah kamu kunjungi? Bagaimana kesanmu saat berkunjung ke sana? Siapa sosok "hero" di baliknya? Edukasi dan dukungan apa yang menurutmu dibutuhkan oleh masyarakat lokal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun