Pada 1-10 Oktober lalu, Kompasiana membuka kesempatan bagi Kompasianer untuk mencalonkan jagoannya dalam nominasi Kompasiana Awards 2023.Â
Tim Kompasiana menerima ratusan nama yang diajukan oleh Kompasianer. Dari banyaknya nama tersebut, Kompasiana melakukan seleksi berdasarkan beberapa kriteria, antara lain kualitas dan kuantitas interaksi di Kompasiana, aktivitas saat event online dan offline, dan tentu saja kualitas tulisan yang terekam di Kompasiana di sepanjang tahun 2023.Â
Usai proses seleksi, kini tiba saatnya tahap voting nomine Kompasiana Awards 2023.
Pada tahun 2023 ini, ada 5 kategori Kompasiana Awards yang pemenangnya ditentukan berdasarkan jumlah suara/vote yang diperoleh masing-masing nominasi. Lima kategori tersebut adalah Best in Citizen Journalism, Best in Opinion, Best in Specific Interest, Best in Fiction, dan Kompasianer Paling Lestari.
Di masing-masing kategori, Kompasiana telah memilih 5 nomine yang bisa Kompasianer pilih. Ingat, periode pemilihan atau voting akan berlangsung 23 Oktober hingga 12 November 2023.Â
Tanpa perlu menunggu lagi, inilah nomine Kompasiana Awards 2023.
Best in Citizen Journalism
Hennie Triana OberstÂ
Berjarak ribuan kilometer dengan tanah air tak menyurutkan semangat Hennie Triana Oberst untuk berbagi informasi. Kompasianer yang bermukim di Jerman ini secara konsisten membagikan artikel menarik dari pengalamannya selama tinggal di sana. Membaca artikelnya tak hanya menambah wawasan tapi juga membuat pembaca tak sabar ingin pergi melancong ke Jerman.Â
Fauji YaminÂ
Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang kehidupan masyarakat di pesisir Maluku, sudah tepat rasanya membaca tulisan karya Fauji Yamin. Melalui karyanya, Kompasianer yang bergabung pada 2017 ini berusaha memotret dan menyampaikan isu-isu sosial, budaya, dan ekonomi dalam sajian reportase yang orisinil dan inspiratif.Â
Indra Mahardika (H.I.M)Â
Sejarah dan seluk beluk budaya, rekomendasi tempat wisata dan kuliner, sampai peristiwa hangat yang sedang terjadi di Bali jadi topik menarik yang sering kali diangkat oleh Indra Mahardika dalam tiap artikelnya. Selain itu, Kompasianer satu ini juga tidak pelit membagikan tips dan trik yang perlu dan penting diketahui sebelum berkunjung ke Bali.
Gregorius NafanuÂ
Melalui artikel reportase yang disajikannya dengan komprehensif dan gaya bahasa yang luwes, Gregorius Nafanu mengajak pembaca untuk melihat lebih dekat sistem pertanian dan peternakan yang selama ini dilakukan oleh masyarakat di NTT, termasuk masalah dan krisis yang tengah dialami masyarakat di sana.
Ikrom ZainÂ
Ikrom Zain tergolong penulis yang rajin mewartakan isu-isu sosial, di antaranya perkembangan transportasi dan pengelolaan ruang publik di daerah, baik tempat domisilinya maupun ketika melakukan perjalanan wisata. Artikel-artikelnya tak hanya sekadar berbagi pengalaman, namun juga kerap terselip kritik dan saran untuk pemerintah setempat.Â
Best in Opinion
Martha WedaÂ
Kompasianer yang juga ibu rumah tangga satu ini tak segan menyampaikan pandangannya terhadap isu-isu yang berkaitan dengan parenting, pendidikan, dan humaniora. Martha Weda mampu menjahit pengalaman yang pernah dialaminya dan relate dengan peristiwa saat ini menjadi hasil karya yang bernas dan tentunya membuka wawasan.
Inosensius I. SigazeÂ
Inosensius I. Sigaze banyak menyuarakan opini terkait peristiwa aktual yang berhubungan dengan politik dalam dan luar negeri, pendidikan, dan sosial budaya. Cara penulisannya yang eksploratif dan apik serta didukung dengan sajian data, fakta, dan pengalaman lapangan membuat hasil karya yang disuguhkan selalu mampu mendapatkan banyak keterbacaan.
Zabidi MutiullahÂ
Tiap pergerakan dan gejolak yang tengah terjadi di ranah politik dalam negeri memang menarik perhatian. Hal tersebut pula yang tak luput dari pantauan Kompasianer Zabidi Mutiullah. Kemampuannya menyampaikan opini politik disertai dengan data dan fakta aktual serta penggunaan gaya bahasa yang mudah dimengerti tentunya dapat menambah wawasan dan referensi pembaca terutama jelang tahun politik 2024.Â
Muhammad Andi FirmansyahÂ
Penulis muda satu ini tak ragu menuangkan gagasan dan opini terkait masalah politik, sosial, dan gaya hidup. Gaya penyampaiannya yang kritis, tegas, dan acapkali puitis membuat pembaca tak segan untuk singgah dan memberikan apresiasi pada tiap hasil tulisannya.
Desy Indah HaniÂ
Desy Hani banyak menyoroti tentang tren gaya hidup yang riuh diperbincangkan anak muda zaman now. Dikemas dengan gaya eksploratif, artikel miliknya mampu menggugah pembaca untuk melek terhadap perkembangan dunia fashion, beauty, hingga fenomena yang terjadi di jagad media sosial.Â
Best in Specific Interest
Satria Adhika Nur IlhamÂ
Butuh referensi film atau series untuk melepas penat? Atau suka dengan segala hal tentang perfilman? Maka tepat rasanya jika Kompasianer mengunjungi artikel milik Satria Andhika Nur Ilham. Rekomendasi film atau series yang dipilihkannya sudah dilengkapi dengan artikel review yang disampaikan dengan runut, komprehensif, dan pastinya no spoiler.
Akbar PitopangÂ
Sebagai sarjana pendidikan yang kini berprofesi sebagai pengajar, dedikasi Akbar Pitopang pada dunia yang gelutinya tak perlu diragukan. Dia secara konsisten menyampaikan dan menulis mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dunia pendidikan tanah air, termasuk menyampaikan opini mengenai apa saja yang bisa dilakukan untuk membangun pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.Â
Sigit Eka PribadiÂ
Mengangkat berbagai isu dan polemik yang terjadi dalam dunia kerja dengan gaya bahasa yang ringan dan populer membuat artikel Sigit Eka Pribadi layak kamu jadikan referensi. Lebih dari sekadar tips dan trik lolos interview HRD dan diterima kerja, Kompasianer asal Balikpapan ini juga memberikan bocoran untuk menghadapi dan survive dari "drama-drama" yang terjadi di tempat kerja.
Veronika GultomÂ
Berprofesi sebagai Konsultan IT, tak mengherankan jika segala informasi terkait perkembangan teknologi jadi topik yang kerap hadir dalam tulisan-tulisan Kompasianer satu ini. Dalam tiap karyanya Veronika banyak menggunakan perumpamaan agar memudahkan pembaca mengerti konsep dan gagasan yang ingin disampaikannya.
Brader Yefta (Adolf Deda)Â
Bila ingin tahu tentang seluk beluk perkreditan, membaca artikel dari Brader Yefta (Adolf Deda) menjadi penting untuk dilakukan. Kompasianer yang bergabung pada 2014 ini sering membagikan pengalamannya saat menangani nasabah sembari menyelipkan informasi dan tips seputar literasi keuangan yang pastinya bermanfaat.
Best in Fiction
Ayah TuahÂ
Membaca puisi-puisi karya Ayah Tuah membawa kita pada suatu kondisi yang mana pengalaman dan perasaan kerap berbanding terbalik dengan kenyataan. Menariknya, penggunaan diksi membuatnya jadi nyaman; meski itu menyakitkan.
Ari BudiyantiÂ
Jika keseharian adalah sebuah puisi, maka tiap langkah yang kita ambil dan putuskan merupakan bait-bait yang nyata. Seperti itulah puisi-puisi karya Ari Budiyanti berbicara.
Lily Setiawati UtomoÂ
Membaca puisi-puisi karya Lily Setiawan Utomo menampilkan fragmen-fragmen minimalis yang manis. Karya-karyanya relate dengan kegalauan anak-anak muda. Lebih lanjut, puisi Lily Setiawan Utomo bisa dijadikan "kaca pembesar" bagi orangtua jika ingin melihat kondisi hati anaknya.
Mochamad IqbalÂ
Jika kita mulai membaca karya Mochamad Iqbal maka akan terkesan: bagaimana dia menulis cerita dengan ide-ide yang unik. Tidak sedikit pula cerpen Mochamad Iqbal mengambil fenomena faktual dan mendramatisirnya dengan menarik.
S EleftheriaÂ
Kerap menyajikan cerita-cerita populer yang cenderung kisah remaja, cerpen S Eleftheria memotret segala polemik yang terjadi. Terkadang kisah cinta, persahabatan, maupun relasi keluarga, maka ada kisah-kisah kecil yang layak untuk diperhatikan.
Kompasianer Paling Lestari
Sri Rohmatiah DjalilÂ
Tulisan-tulisan Sri Rohmatiah Jalil banyak mengungkapkan pengalamannya selama menjadi petani, profesi yang telah ditekuninya sejak 2003. Selain itu, dia juga sering membagikan langkah mengatasi permasalahan yang terjadi selama mengelola lahan pertanian di daerahnya. Tulisannya tak cuma bermanfaat tapi juga wajib dibaca terutama bagi kamu yang ingin terjun dalam dunia pertanian.
Repa KustipiaÂ
Sebagai Gastronomist & Ethnofood Anthropologist, karya Repa Kustipia mengajak pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang jejak sejarah, tradisi, akulturasi budaya, hingga pengenalan sistem pengelolaan dan pemanfaatan komoditas pangan yang dimiliki Indonesia. Tak hanya itu, Repa juga banyak membahas alternatif pangan lokal potensial yang selama ini belum banyak diketahui dan dieksplorasi.
Bergman SiahaanÂ
Kompasianer yang menempuh pendidikan kebijakan publik di Victoria University of Wellington ini konsisten menuangkan pandangannya mengenai tiap kebijakan publik terutama yang berhubungan dengan investasi pengembangan usaha dalam negeri. Selain itu dia juga kerap membahas mengenai peluang dan langkah yang bisa dilakukan Indonesia dalam upaya mengembangkan energi baru dan terbarukan serta lepas dari kecanduan pada energi fosil.
Ariana MaharaniÂ
Bergabung dengan Kompasiana sejak 2018, Ariana Maharani lantang menyuarakan permasalahan kesehatan sekaligus upaya apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi satu per satu masalah tersebut. Lewat artikelnya beliau juga tak jarang memberikan pengetahuan dan meluruskan stigma mengenai penyakit dan istilah kesehatan yang selama ini minim diketahui masyarakat.Â
Moh Nur NawawiÂ
Indonesia negara maritim, namun tak banyak yang membahas mengenai kekayaan dan potensi maritim kita. Sebagai Kompasianer yang juga pemerhati, Moh Nur Nawawi berusaha memberikan wawasan pada pembaca untuk lebih aware lagi pada dunia maritim dalam negeri, mulai dari langkah adaptasi hingga strategi implementasi apa saja yang dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi sumber daya maritim tanah air agar lebih berdaya guna.
****
Tata Cara Voting
- Buka microsite Kompasianival 2023 (www.kompasianival.kompasiana.com)
- Klik menu Kompasiana Awards, klik vote sekarang, pilih nomine jagoanmu, lalu klik vote
- Kompasianer hanya diperbolehkan memberikan satu suara untuk setiap kategori
Selain 5 kategori yang telah disebutkan, pada malam puncak Kompasianival 2023 juga akan diumumkan pemenang People Choice yang dipilihkan berdasarkan jumlah voting terbanyak dan Best Community yang ditentukan berdasarkan performa dan kontribusi komunitas selama tahun 2023.Â
Selain itu, tentu saja juga akan ada penyerahan penghargaan kepada Kompasianer of The Year yang diberikan kepada Kompasianer yang telah berkontribusi dan memberikan manfaat kepada Kompasiana dan seluruh pembaca Indonesia.Â
Kompasianer of The Year akan dipilih dan ditentukan oleh Kompasiana dengan mempertimbangkan konten dan kontribusi calon penerima sepanjang tahun 2023.Â
Jadi tunggu apa lagi, tentukan nomine jagoanmu dan vote sekarang juga.Â
Ingat! Satu suara akan sangat berharga untuk Kompasianer favoritmu, jangan sampai melewatkan periode voting ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H