Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Efek Domino Fenomena El Nino

9 September 2023   01:37 Diperbarui: 9 September 2023   10:02 3201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, apakah kamu mulai merasakan efek dari terjadinya kekeringan yang terjadi belakangan ini? Dampak seperti apa yang paling kamu rasakan?

Kompasiana baru-baru ini berbincang dengan Kompasianer Rendy Artha Luvian. Seorang Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kami berbincang cukup panjang, membahas kekeringan akibat EL Nino yang "mampir" ke Indonesia akhir-akhir ini. El Nino adalah fenomena alam yang kerap terjadi di Samudera Pasifik. Saat suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudera Pasifik menjadi lebih hangat. Situasi ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan.

El Nino menyebabkan kekeringan yang berdampak sistematis. Kompasianer Rendy Artha menjelaskan ada ragam kekeringan, yakni kekeringan yang diakibatkan oleh rendahnya curah hujan, surutnya persediaan air, dan gagalnya panen karena keringnya tanah/kandungan air.

Kekeringan tersebut lantas dapat menyebabkan kekeringan sosial ekonomi. Misalnya kelangkaan pangan, kenaikan harga, migrasi penduduk, bahkan potensi konflik di antara masyarakat. Bahkan meningkatkan risiko peningkatan titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa Fenomena El Nino tahun ini diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2024. Fenomena tersebut juga membuat musim kemarau tahun ini lebih kering ketimbang tiga tahun terakhir.

Kendati begitu, Rendy memaparkan bahwa El Nino yang terjadi pada tahun ini masih terbilang moderat, ketimbang pada tahun 1982, 1997, dan 2015 yang hanya memiliki curah hujan 0-20mm per bulan selama dua bulan.

Nah, pada Topik Pilihan kali ini Kompasiana berkolaborasi dengan Kompasianer Rendy Artha Luvian dalam Topik Pilihan Kolaborasi ingin mengajak kamu berbagi laporan, cerita, dan pengalaman sekaligus menantang kamu untuk memberikan gagasan dan antisipasi dampak El Nino ini, mulai dari sektor pertanian hingga ekonomi

Jadi, apakah kamu mulai merasakan dari dampak El Nino akhir-akhir ini? Dampak apa yang paling kamu rasakan? Bagaimana pula kondisi pertanian dan hutan di sekitar daerahmu saat ini? Apakah turut terdampak dari adanya El Nino?

Lalu bagaimana kamu dan kelompok masyarakat setempat mengantisipasi dampak El Nino, seperti kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan ini? Lain itu apakah kamu sudah merasakan kenaikan harga-harga komoditas pertanian akibat kekeringan yang terjadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun