Apa yang sering Kompasianer olah dari pohon pisang? Apakah buahnya, daunnya, batangnya, bonggolnya, atau justru akarnya?
Menariknya dari pohon ini, selain mudah sekali kita temui di sekeliling rumah, ternyata semua bagian dari pohon pisang dapat dimanfaatkan. Tak heran jika banyak yang membudidayakannya. Kompasianer kah salah satunya?
Akan tetapi, sayangnya pemanfaatan pisang di Indonesia lebih banyak mengolah buah dan daunnya. Buahnya disantap, daun pisang jadi pembungkusnya.
Padahal jantung pisang juga mantap untuk disantap jadi olahan sayur tumis. Pelepahnya bisa jadi bahan kain tenun. Akarnya bisa jadi obat.
Bahkan kulit pisang yang tinggi vitamin itu bisa diolah lagi jadi kompos maupun masker wajah!
Atau, mungkin ada Kompasianer yang inget semasa SD membuat lukisan dari pelepah pisang? Atau berkreasi dengan daun pisang kering?
Oleh karena itu, lewat topik pilihan kali ini, kami ingin tahu lebih banyak, bagaimana dan apa saja yang Kompasianer tahu dalam mengolah "tanaman seribu manfaat" ini?
Apakah justru Kompasianer punya pengalaman menaman pohon pisang? Bagaimana caranya? Apakah berhasil atau tidak? Adakah tips yang bisa dibagikan?
Atau, malah ada yang kini menjalani bisnis yang memanfaatkan pohon pisang? Apa yang Kompasianer olah atau jual kepada konsumen?
Coba, dong, ceritakan di Kompasiana bagaimana Kompasianer mengolah tanaman ini dengan menambahkan label Manfaat Pohon Pisang (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H