Tarian dari daereah mana yang menurut Kompasianer menarik? Pernah coba untuk menarikannya? Atau, justru Kompasianer ikut sanggar tari? Ada pengalaman yang bisa dibagikan ketika memelajari dunia tari?
Sebagaimana kita tahu, setiap tahun pada 29 April diperingati sebagai Hari Tari Internasional.
Pada dasarnya, seperti dikutip dari KOMPAS.COM, Hari Tari Internasional itu digagas dengan tujuan merayakan tarian dan bersuka ria dalam universalitas bentuk seni tari yang melintasi batasan politik, budaya, dan etnis.
Apalagi di Indonesia dengan beragamnya budaya, maka akan beragam pula tarian-tarian daerahnya.
Lewat buku Pemberdayaan Masyarakat (2019) karya Dedeh Maryani dan kawan-kawan yang dirangkum kompas.com, ada 65 nama tarian dari 30 wilayah.
Malah tidak sedikit setiap acara dengan skala Internasional dibuka maupun diisi hiburan dengan tarian-tarian tradisional.
Itu baru tarian daerah, ada juga tarian-tarian yang kita nikmati dari luar negeri yang populer sebanyak 20 jenis nama tarian.
Pada momen perayaan hari tari, adakah penari yang jadi idola Kompasianer? Pernahkah Kompasianer datang ke pertujukan tari yang berkesan ketika menontonnya?
Tidak hanya itu, Kompasianer juga bisa memperlihatkan skill tari dengan mengunggah video dengan menambahkan label Hari Tari Internasional (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H