Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kereta Bekas dari Jepang Vs Kereta Buatan INKA, Pilih Mana?

29 Maret 2023   23:51 Diperbarui: 30 Maret 2023   06:54 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, apakah kamu termasuk warga yang mendukung pengadaan kereta baru buatan INKA, atau lebih suka gagasan untuk impor kereta bekas dari Jepang?

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana membeli KRL bekas dari Jepang. Tujuannya untuk melakukan konservasi pada total 29 kereta yang akan dikonservasi pada tahun 2023 dan 2024.

KCI memilih impor kereta impor bekas karena isu keterbatasan anggaran imbas kebijakan public service obligation.

Untuk diketahui, harga 1 kereta baru buatan INKA memerlukan budget Rp 20 miliar. Artinya, KCI perlu menyediakan anggaran setidaknya 200 miliar untuk 1 rangkaian kereta. Sedangkan kereta impror bekas harganya Rp 1,6 miliar per kereta, sehingga diperlukan Rp 16 miliar untuk membeli 1 trainset.

Meski dibutuhkan untuk peremajaan, DPR menganggap KCI perlu memprioritaskan produk kereta buatan dalam negeri yang diproduksi oleh INKA. Sayangnya, kereta buatan INKA diprediksi baru akan selesai pada 2025.

Lalu bagaimana KCI melakukan penggantian 29 kereta pada tahun 2022 dan 2023? Padahal jumlah penumpang sudah kembali ke periode sebelum pandemi. Kebutuhan kian mendesak.

Lalu, apakah pengadaan kereta ke depannya akan berpengaruh terhadap tarif perjalanan? Apa saja teknologi yang ditawarkan baik oleh INKA maupun kereta bekas dari Jepang? Bagaimana tanggapanmu mengenai polemik ini?

Bagi pengguna CommuterLine, apakah kamu pernah melakukan perbandingan kinerja kereta INKA dan kereta bekas impor dari Jepang? Lalu apa saja komponen/teknologi kereta yang perlu diperbaiki sesuai kebutuhan terkini? Misalnya interior, mesin pendingin, dan lain sebagainya.

Kompasianer, yuk bagikan opinimu terkait hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label Impor Kereta Bekas pada tiap konten yang kamu buat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun