Apakah belakangan ini Kompasianer senang mendengarkan lagu Indonesia? Atau malah sedang gandrung-gandrungnya menonton konser dalam negeri? Pernahkah kamu menyadari bahwa tema yang diangkat dalam lagu Indonesia kian beragam dan eksploratif?
Meski tema cinta-cintaan selalu merajai, kini makin banyak musisi yang berupaya melakukan kritik sosial, mengagumi keindahan alam, menceritakan rutinitas, mengungkapkan rasa syukur, bahkan kebanggaan terhadap keberagaman Indonesia.
Banyak pula lagu yang menggaungkan tentang isu kesehatan mental. Misalnya lagu Yura Yunita berjudul "Tenang"; Nadin Amizah "Beranjak Dewasa"; atau Hindia "Secukupnya".
Musiknya pun kian eksperimental. Melibatkan alat musik tradisional atau techno, eksplorasi bunyi, teknik, pembuatan lirik dengan istilah-istilah "ajaib", hingga melibatkan performance art dalam kreasinya.
Jika sebuah karya seni adalah salah satu penanda era perkembangan budaya dan sosial, apakah menurut Kompasianer, musik Indonesia hari ini merupakan ekspresi kegalauan masyarakat kita? Fenomena atau tema apa yang menurut Kompasianer seru untuk dibuat lagu?
Bagaimana kamu menyoroti perkembangan musik Indonesia saat ini? Siapa musisi yang kamu gemari dan bagaimana kamu soroti proses kreatifnya?
Bagaimana pula pendapatmu mengenai pro kontra musisi yang menggunakan istilah "tidak umum" dalam lirik lagu? Berminat membedah lirik lagu? Boleh juga lho.
Jika Kompasianer seseorang musisi, bagaimana proses kreatif yang biasanya dialami? Adakah suka duka yang ingin dibagikan? Kesulitan apa yang dihadapi saat melakukan eksperimen musik/lirik, dsb?
Sila sampaikan tanggapan atau pengalaman Kompasianer dengan menambahkan label Musik Hari Ini (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
