Kompasianer, apakah kamu punya pengalaman bekerja dengan rekan kerja yang berasal dari Generasi Z? Bagaimana pengalamanmu bekerja sama dengan mereka?
Atau apakah kamu adalah salah satu Generasi Z yang kini tengah mengicip dunia kerja? Mungkin sebagai pemagang atau karyawan? Memangnya benar ya, ada perbedaan tajam pada cara Gen Z bekerja dibandingkan dengan generasi sebelumnya?
Fenomena Gen Z di dunia kerja tak habisnya menjadi bahan perbincangan. Sebab musababnya tak lain adalah karakteristik kerja Gen Z yang berbeda dengan rekan kerja seniornya.
Gen Z cenderung bergantung pada teknologi dibandingkan seniornya. Tumbuh mendewasa pada masa pandemi, naiknya isu krisis lingkungan, sosial, kesehatan mental, dan persaingan kerja yang tinggi membuat Gen Z sangat kompetitif dan realistis.
Pada pengaplikasiannya, Gen Z tak segan menaruh batas tegas antara profesionalitas dan kehidupan pribadi demi memiliki kualitas hidup yang lebih baik Sementara generasi seniornya menjalani kariernya dengan batasan yang samar dan lebur.
Karenanya, ada yang bilang Gen Z itu kutu loncat! Minim loyalitas dan mengesampingkan kebutuhan perusahaan. Selain itu, Gen Z juga terlalu mengandalkan teknologi sehingga selalu memikirkan cara yang efektif.
Nah, gimana nih Kompasianer? Menurutmu, apakah anggapan tersebut mitos atau fakta?
Mau tahu dong perspektif dari sisi generasi senior dan Gen Z itu sendiri. Kira-kira apa yang menurutmu perlu dimaklumi, apa yang wajar, apa yang perlu diperbaiki, dan lain sebagainya. Bagaimana perusahan beradaptasi dengan karakter Gen Z? Apakah budaya kerja perlu diubah?
Yuk, bagikan opinimu dan pengalamanu terkait hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label Dunia Kerja Gen Z pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H