Membaca karya-karya fiksi Evridus Mangung seperti perjalanan menelusuri cinta, rindu, dan peristiwa-peristiwa di sekitarnya. Sebagai seorang "pencari makna", ia menulis tentang relasi manusia dengan apa saja: pasangan, keluarga, alam, tanah kelahiran, dan lainnya. Hal itu menunjukkan kepiawaian dalam mencari banyak celah yang menarik dari sebuah topik. Â
Sejak 2018 berpetualang di Kompasiana, Zaldy Chan masih terus konsisten mempersembahkan karya fiksi bagi Kompasianer. Selain pemaknaan yang kaya serta gaya bahasa yang eksploratif, penulisan karya-karya Zaldy Chan juga terlihat selalu mempertimbangkan kenyamanan dan keterbacaan para pembaca setianya.
Kompasianer "Fanatik" yang aktif sejak tahun 2013 ini bercerita banyak hal melalui karya-karya fiksinya. Pical Gadi banyak menggunakan metafora dan personifikasi yang mengubah ide-ide abstrak menjadi lebih akrab dalam pikiran pembaca. Ia banyak menanggapi beragam wacana sosial. Melalui karya-karyanya, peristiwa-peristiwa yang sering dianggap rumit pun dapat dibaca dengan lentur dan dinamis.
Best StudentHendra Wattimena
Sebagai seorang mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota di Fakultas Teknik Universitas Pattimura, Hendra Wattimena menulis dengan tema yang sangat beragam. Ia menulis tentang pengalaman studi dan organisasi, percintaan, hingga berbagai fenomena sosial kekinian. Artikel-artikelnya berada di batas antara artikel how to yang informatif dengan artikel reflektif-kritis dan mendalam khas anak muda.Â
Muhammad Andi Firmansyah adalah seorang mahasiswa Ilmu Politik Universitas Padjadjaran yang banyak menulis tentang kedirian manusia, di antaranya kebahagiaan, kesuksesan, penyesalan, makna hidup, dan sebagainya. Ia banyak menulis dengan sudut pandang orang pertama bergaya bahasa tegas, rapi, bahkan acapkali puitis. Hal itu membuat pembaca seperti sedang melakukan deep talk dengan teman sebaya.Â
Putri Wulandari menulis artikel berbasis pengalaman dan pemikirannya sebagai seorang perempuan, mahasiswa, dan pekerja paruh waktu di sebuah lembaga bimbingan belajar. Tak hanya topik yang berkaitan dengan pendidikan, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Ponorogo ini juga banyak menulis artikel membahas mengenai kultur Korea Selatan, termasuk beberapa ulasan film. Â