Kompasianer, adakah di antara kamu yang bekerja atau ingin melamar kerja di perusahaan startup?
Nah, buat kamu yang khususnya ada rencana ingin melamar pekerjaan di startup, sudah tahukah kamu jikalau belakangan ini sedang ramai pembahasan mengenai PHK massal yang terjadi di beberapa startup Indonensia? Â
Dilansir dari Kompas.com, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan bahwa fenomena bubble burst menjadi salah satu menyebab PHK massal yang terjadi di sejumlah startup.
Bagi kamu yang belum tahu apa itu bubble burst, fenomena bubble burst ditandai dengan eskalasi cepat pada nilai pasar --terutama nilai aset-- yang diakibatkan oleh perilaku pasar yang semangat. Sayangnya, lonjakan yang cepat ini diikuti oleh penurunan nilai yang cepat pula.
Untuk bertahan, maka perusahaan perlu mengurangi beban. Salah satunya adalah pekerjanya.
Nah Kompasianer, bagaimana nih pandangan kamu melihat fenomena tersebut? Jika kamu seorang pemilik startup, apa saja yang kamu lakukan agar tetap bertahan di tengah fenomena bubble burst yang melanda startup ini?
Adakah di antara kamu yang saat ini tengah harap-harap cemas mendengar kabar PHK massal ini?
Untuk pengamat, bagaimana kamu memprediksi situasi ekonomi perusahaan startup ke depannya? Apakah startup di Indonesia akan mengevaluasi besaran gaji pegawainya? Mengubah kebiasaan promosi?
Mari bagikan opini, pengalaman, dan kiat yang kamu lakukan mengenai topik ini dengan menambakkan label PHK startup pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H